Ekonomi dan Bisnis

Erick Thohir Curhat Peluang dan Tantangan Ekonomi Syariah di RI

Jakarta – Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar mengembangkan sektor ekonomi syariah. Potensi tersebut turut didorong oleh peningkatan kinerja sektor perbankan syariah, asuransi syariah hingga pasar modal syariah di Tanah Air. 

Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Erick Thohir mengungkapkan, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dikantonginya, total aset industri keuangan syariah di Indonesia pada akhir 2022 mencapai lebih dari Rp2.813 triliun, tumbuh sebesar 13,4 persen dari tahun sebelumnya.

Baca juga: Bank Syariah Besar Harus Jadi Imam, Bukan Menjadi Lawan UUS Kecil

“Indonesia juga memiliki potensi besar di sektor industri halal. Berdasarkan laporan State of the Global Islamic Economy Report menempatkan Indonesia di peringkat ke-4 sebagai negara dengan ekonomi halal terbesar di dunia,” kata Erick saat membuka Musyawarah Nasional VI Masyarakat Ekonomi Syariah, di Jakarta, Minggu, 1 Oktober 2023.

Meski begitu, dengan peluang potensi besar yang dimiliki tersebut, pengembangan ekonomi Syariah di Indonesia juga menghadapi sejumlah tantangan besar. 

Antara lain, market share industri jasa keuangan syariah yang masih relatif rendah, yaitu tercatat di angka 10,69 persen. Angka tersebut masih belum mampu memenuhi target yang ditetapkan pemerintah sebesar 16 persen.

“Artinya, masih banyak masyarakat kita yang belum menggunakan produk dan jasa keuangan Syariah di Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, Erick menyebut tingkat literasi dan inklusi keuangan Syariah masih rendah, yaitu tercatat 9,14 persen dan 12,12 persen. Angka ini jauh tertinggal dibandingkan indeks relasi dan inklusi keuangan nasional, yaitu sebesar 49,68 dan 85 persen. 

Diferensiasi model bisnis produk Syariah pun masih terbatas. Inovasi dan kreativitas selaku industri Syariah masih sangat dibutuhkan untuk menciptakan model bisnis produk Syariah yang tepat dalam mengikuti perkembangan zaman.

Baca juga: MES: Ekosistem Ekonomi dan Keuangan Syariah Harus Digenjot

Adapun, tingkat adaptasi dan adaptasi teknologi yang belum memadai di era ini, industri halal dan sektor keuangan Syariah dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi yang semakin cepat. 

“Pemenuhan sumber daya manusia yang belum memadai, sumber daya manusia dengan kepakaran di bidang ekonomi dan keuangan Syariah diperlukan agar industri halal dan sektor keuangan Syariah bisa terus berkembang secara optimal,” bebernya.

Untuk itu diperlukan kerjasama dan berbagai pihak. Disini lah kata Erick peran besar Masyarakat Ekonomi Syariah yang diharapkan dapat berkontribusi secara optimal dalam mengembangkan ekonomi Syariah demi kemaslahan umat,” pungkasnya. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

8 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

10 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

11 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

13 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

18 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

19 hours ago