Categories: Perbankan

Era Digital Ubah Bisnis Bank

Sejalan dengan berkembangnya teknologi informasi membuat perbankan harus mengikuti perubahan tersebut dalam memenuhi kebutuhan nasabah. Rezkiana Nisaputra

Jakarta-Dewasa ini Teknologi Informasi (IT) terus berkembang. Perbankan pun mulai mengunakan IT untuk mempermudah para nasabahnya dalam bertransaksi. Yang tadinya dalam bertransaksi harus datang ke bank, kini dengan kecanggihan IT hal tersebut bisa dilakukan lewat internet dan mobile banking.

Di dalam dunia perbankan, perkembangan IT membuat para perbankan mengubah strategi bisnisnya dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasanya. Dengan adanya jaringan IT yang canggih di dalam perbankan, maka hubungan antara bank dengan nasabahnya menjadi lebih hemat, efisien, cepat dan murah.

Menurut Direktur BCA, Suwignyo, teknologi informasi sangat berpengaruh terhadap perbankan. Hal ini seiring dengan perkembangan IT yang begitu cepat, sehingga kebutuhan nasabah yang terus meningkat membuat perbankan harus dapat memenuhi kebutuhan para nasabahnya. Oleh sebab itu, bank harus mendapatkan kepercayaan dari nasabahnya.

“Ternyata IT ini pengaruhnya besar ke bank, karena teknologi begitu hebat artinya secara tidak sadar semuanya berubah menjadi digital. Bagi bank penting, karena bank merupakan suatu kepercayaan bagi nasabahnya. Sekarang ini orang lebih suka dengan yang online, bank juga seperti itu,” ujar Suwignyo, dalam Seminar Infobank bersama SAP Indonesia di Jakarta, Rabu, 16 September 2015.

Menurutnya, sejalan dengan berkembangnya teknologi informasi di dunia, membuat perbankan harus mengikuti perubahan tersebut agar kebutuhan para nasabah bisa dipenuhi. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi perbankan untuk dapat terus mengembangkan infrastruktur IT-nya di tengah kebutuhan nasabah yang terus mengalami peningkatan.

“Bank perusahaan pelayanan, kita harus mendapat kepercayaan dari masyarakat, nasabah kita ada dua yakni nasabah individu dan nasabah perusahaan. Kalau ingin mendapatkan kepercayaan dari nasabah, kita harus memenuhi kebutuhannya, jika kebutuhan nasabah berubah kita juga harus rubah kebutuhan yang biasanya,” tukasnya.

Sedangkan untuk menjalankan bisnis di bidang IT (digital banking), perbankan harus dapat menyiapkan segala sesuatunya seperti infrastruktur IT, SDM dan lain-lain. Menurutnya, perbankan saat ini sudah mengarah ke digital banking, karena dengan begitu akan mempermudah para nasabah untuk bertransaksi sehingga tidak perlu datang lagi ke bank untuk melakukan transaksi pembayaran dan sebagainya.

“Kalau mau mendapatkan digital banking yang bagus kita harus persiapkan, fokus, organisasinya juga harus kita rubah, bagaimana kita siapkan organisasinya, kompetensinya juga harus kita rubah supaya dapat mengarah semuanya ke sana. Kita juga harus bisa memenuhi digital facility seperti produknya. Tapi kita harus lihat target market-nya siapa,” tutup Suwignyo. (*)

Paulus Yoga

Recent Posts

Fungsi Intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) Moncer di Triwulan III 2024

Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More

48 mins ago

Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan Komitmen RI Dukung Perdamaian Dunia

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More

1 hour ago

OJK Catat Outstanding Paylater Perbankan Tembus Rp19,82 Triliun

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More

1 hour ago

Perkuat Inklusi Asuransi, AAUI Targetkan Rekrut 500 Ribu Tenaga Pemasar di 2025

Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menargetkan jumlah agen asuransi umum mencapai 500 ribu… Read More

2 hours ago

PermataBank Bidik Bisnis Wealth Management Tumbuh Double Digit di 2025

Jakarta – Di tengah fenomena makan tabungan alias mantab akhir-akhir ini, pertumbuhan antara ‘orang-orang tajir’… Read More

2 hours ago

Kredit UMKM Kian Melambat, OJK Beberkan Penyebabnya

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut tren pertumbuhan UMKM cenderung melambat, sejalan dengan risiko kredit UMKM… Read More

3 hours ago