Jakarta – Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita, menggalang sejumlah pengusaha untuk membantu pemerintah mengatasi pandemi virus corona (covid-19). Menurutnya, musibah penyebaran virus ini tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja untuk menyelesaikannya. Maka dari itu, peran seluruh elemen bangsa sangat dibutuhkan.
Saat Enggartiasto menjadi Menteri Perdagangan di pemerintahan Jokowi sebelumnya, dirinya pernah mengumpulkan pengusaha untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok selama Ramadhan dan Idul Fitri. Sementara di Ramadhan kali ini, ia mengumpulkan pengusaha untuk menggalang sumbangan ke daerah-daerah dan berbagai rumah sakit di Tanah Air.
“Tidak ada satu negara pun yang siap. Sekaliber Amerika sekalipun, tidak siap. Jadi tidak bisa lah kita salahkan pemerintah. Pemerintah negara mana yang siap? Kalau kita semata menyatakan itu tugas pemerintah saja. Itu tidak fair,” ujar Enggartiasto dalam keterangannya seperti dikutip di Jakarta, Senin, 29 April 2020.
Dirinya menyerukan kepada pengusaha di negeri ini untuk saling membantu. Menurutnya, bangsa ini memerlukan semua elemennya untuk urun rembug saling membantu. Ia juga menyatakan apa yang dilakukan Chandra Asri, PT Indonesia SEIA, dan juga Pakuwon Grup melalui Pakuwon peduli, akan terus bergulir menggamit pihak-pihak lain yang peduli untuk membantu pemerintah menuntaskan wabah ini.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada BNPB dan Bea Cukai dalam penanganan impor APD dan lainnya sebagai tindakan yang cekatan, tidak birokratis. Enggartiasto yang juga pengusaha ini turun langsung mengecek keberadaan dan kebutuhan APD dan lainnya melalui berbagai jaringan. Manajemen walking around yang dilakukannya, terinspirasi dari apa yang dilakukan Presiden Jokowi.
“Ini saatnya kita berbuat. Wabah seperti ini tak pernah terjadi. Saudara-saudara kita bergelimpangan, apa bisa kita diam? Tidak kan. Kita harus berurun tangan, semuanya,” serunya.
Bantuan untuk penanganan covid-19 ini adalah kali kelima yang diberangkatkan Enggartiasto, Sumadi Seng, dan Then Herry dari Yayasan Sahati. Bantuan yang berhasil dikumpulkan meliputi 1,3 juta masker bedah, 300.000 masker KN-95, 40.000 pelindung wajah (face shield), 60.000 medical safety suit (alat pelindung diri/APD), dan sarung tangan medis 100.000 set. Selain itu, Enggar dan yayasan Sahati juga menyiapkan 175 ribu unit alat rapid test dan 30 unit ventilator.
Untuk di Jakarta, alat-alat itu didistribusikan ke RS Persahabatan, RS Fatmawati, Puskesmas Kebayoran Lama, Puskesmas Kebayoran Baru, RS Agung di Manggarai, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, dan RSUD Pasar Minggu. Di Surabaya, rumah sakit penerima bantuan adalah RS Brawijaya, RS Universitas Airlangga, RS Katolik St. Vincentius A Paulo, RSAL Drg. M. Nainggolan, dan RS Gotong Royong.
Selain di dua kota itu, bantuan juga akan didistribusikan juga ke Solo, Yogyakarta, Cirebon, dan Banyuwangi. “Saya juga menghimbau kepada seluruh warga negara melakukan apa pun yang kita bisa untuk ikut mengatasi pandemi Covid-19 ini. Semoga Tuhan melindungi Indonesia,” kata Enggar. (*)
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan impor pada Oktober 2024 sebesar USD21,94 miliar atau naik 16,54… Read More
Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) berencana mengambil alih (take over)… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor pada Oktober 2024 mengalami peningkatan. Tercatat, nilai ekspor Oktober… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 mencatatkan surplus sebesar USD2,48… Read More
Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) baru saja menggelar Rapat Umum… Read More
Jakarta - Rupiah diperkirakan akan melanjutkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seiring penguatan dolar… Read More