Nasional

Enam Proyek Strategis Bakal Terealisasi Tahun ini

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan beberapa proyek strategis nasional dapat segera dilaksanakan. Karenanya, Jokowi memilih untuk ikut menyaksikan sendiri penandatangan sejumlah proyek strategis yang menjadi proyek prioritas nasional.

Menko Perekonomian Darmin Nasution melaporkan, penandatanganan proyek strategis atau proyek prioritas nasional yang disaksikan langsung penandatangannya oleh Jokowi pada Kamis, 9 Juni 2016, di Istana Negara tersebut diantaranya adalah, adalah penandatanganan financial closing,  dan 5 penandatanganan Badan Pelaksana Proyek Kontraktor ( BPTK).

Darmin menambahkan, penandatangan yang pertama adalah, PLTU Jawa tengah yang berlokasi di Kabupaten Batang. Kedua, lanjutnya, Jalan Tol Manado-Bitung. Ketiga,  jalan tol Balikpapan- Samarinda. Keempat jalan tol Pandaan-Malang. Kelima, jalan tol Serpong-Balaraja. “Dan yang keenam adalah jalan tol Terbanggi Besar- Kayuagung, yang merupakan bagian dari penugasan PT  Hutama Karya untuk membangun jalan tol Trans Sumatera,” jelas Darmin.

Ia menegaskan, lima dari keenam proyek tersebut menggunakan skema kerjasama pemerintah dan badan usaha. Sementara satu proyek merupakan penugasan kepada BUMN (Badan Usaha Milik Negara).

Proyek PLTU Jawa Tengah atau yang dikenal dengan Sentral Java Power Plant, menurut Darmin, adalah proyek kerjasama pemerintah dan badan usaha di sektor ketenagalistrikan pertama di Indonesia. Adapun total investasinya mencapai US$4,2 miliar . Proyek ini disebut-sebut memiliki nilai yang besar dengan kapasitas 2×1.000 MW dan menggunakan teknolgi ultrasuper critical yang lebih efisien dan ramah lingkungan.”Proyek tersebut merupakan proyek KPBU kelistrikan pertama yang mencapai financial close” imbuh Darmin.

Sementara, penyelesaian pendanaan atau financial close untuk proyek PLTU Batang Sentral Jawa Power Plant merupakan hasil kerjasama yang erat antara pemerintah dan badan usaha, baik dari Indonesia dan Jepang dengan dukungan perbankan. Dalam proyek ini, Japan Bank for International Cooperation (JBIC) merupakan pemberi pinjaman terbesar dengan nilai mencapai US$2,05 miliar .

Masih kata Darmin, ruas-ruas jalan tol yang membentang sepanjang 390 KM di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi memiliki total nilai investasi sebesar Rp 48,8 triliun. Ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas, menurunkan biaya logistik, meningkatkan daya saing, memperluas lapangan kerja, dan mendorong  pembangunan wilayah sekitar ekonomi demi kesejahteraan rakyat.

Dengan telah tercapaianya financial closing itu, menurut Menko Perekonomian,  pembangun proyek dapat segera dimulai dengan target operasional pada tahun 2019.(*)

 

Apriyani

Recent Posts

Transformasi Aset, PLN Integrasikan Tata Kelola Arsip dan Dokumen Digital

Jakarta - PT PLN (Persero) meluncurkan program Gerakan Tertib Arsip (GEMAR) dan aplikasi New E-Arsip… Read More

3 mins ago

Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa Dukung Peningkatan Kinerja Keselamatan

Jakarta - Demi meningkatkan kinerja keselamatan dan integritas aset, Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa dan PT Badak… Read More

2 hours ago

Jumlah Peserta Regulatory Sandbox Menurun, OJK Beberkan Penyebabnya

Jakarta - Penyelenggara inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) harus melewati regulatory sandbox milik Otoritas Jasa… Read More

4 hours ago

OJK Siap Dukung Target Ekonomi 8 Persen, Begini Upayanya

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bersedia mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen Presiden… Read More

8 hours ago

BPKH Ajak Pemuda Gunakan DP Haji sebagai Mahar Pernikahan

Jakarta - Saat ini, secara rata-rata masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji di Indonesia bisa… Read More

9 hours ago

OJK Bakal Terbitkan 3 Aturan Baru Pasar Modal di Akhir 2024, Ini Bocorannya

Labuan Bajo - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa, akan menerbitkan Peraturan OJK (POJK) terbaru… Read More

10 hours ago