Jakarta – Perusahaan di Indonesia terus didorong untuk menerapkan prinsip Governance, Risk, & Compliance (GRC) dalam pengelolaan bisnisnya. Implementasi tata kelola yang baik, risiko yang terjaga dan kepatuhan dalam menjalankan proses bisnis, harus terus dilakukan perusahaan untuk mendorong kinerja bisnisnya.
Sejauh ini, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam mengatasi kelemahan tata kelola di Indonesia. Misalnya pembentukan Komite Nasional Kebijakan GCG (Good Corporate Governance) di 1999 oleh Menko Ekuin, dan ini masih berlanjut. Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga telah menerbitkan peta arah tata kelola perusahaan di Indonesia pada 2014, untuk emiten dan perusahaan publik.
Ketua Umum Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Prof. Mardiasmo, menyampaikan sejumlah hal bahwa dalam menerapkan prinsip GRC, ada empat pilar penting yang harus dilakukan. Yakni, perilaku beretika, transparansi, akuntabilitas, dan berkelanjutan. Empat pilar tersebut, lanjut dia, tercantum dalam pedoman umum governansi Indonesia.
Baca juga: Pentingnya Membangun Customer Engagement Perusahaan di Era Digital
“Perilaku beretika sangat penting. Sebab pelaksana GRC terintegrasi adalah manusia. Jadi, empat pilar tersebut harus dijaga dengan baik demi korporasi,” ujar dia dalam pernyataannya dikutip 7 September 2023.
Dalam tiga dekade terakhir, tambah dia, GRC berkembang sebagai respon terhadap kondisi makro ekonomi skala besar dan perubahan bisnis. Korporasi menghadapi ketidakpastian yang lebih besar. Juga, ada banyak risiko baru yang sebelumnya tak bisa diantisipasi dengan baik. “Maka, kini GRC masuk ke fase baru yaitu fokus ke adanya respon yang memadai,” ungkap Mardiasmo.
Tentunya, dengan semakin efektifnya implementasi GRC ini, maka kinerja bisnis perusahaan-perusahaan di Indonesia, akan tetap aman dan tumbuh dengan baik. Sehingga, kepercayaan masyarakat dan investor, baik dari dalam dan luar negeri, akan tetap terjaga dan bahkan makin meningkat.
Mardiasmo juga mengapresiasi upaya berbagai pihak untuk memajukan GRC, seperti dilaksanakannya ajang penghargaan penerapan GRC di perusahaan se-Indonesia, melalui Top GRC Awards 2023 yang mengangkat tema “Building Resilient Future Through ESG (Environment, Social, and Governance) and GRC”. Artinya, melalui kegiatan ini, ada keinginan terus mendorong pengembangan ketahanan bisnis di masa depan, melalui pendekatan ESG dan GRC.
“Sehingga, kinerja bisnis perusahaan dapat terus tumbuh berkelanjutan,” jelas Ketua Penyelenggara, M. Lutfi Handayani.
Penghargaan Top GRC Awards 2023 diberikan ke perusahaan ternama dari sejumlah sektor industri. Ada beberapa Perusahaan terbaik yang menerima penghargaan bergengsi.
Baca juga: Model Bisnis Berubah, Pentingnya Perusahaan Terapkan GRC di Era VUCA
Di antaranya adalah PT Jasa Raharja, PT CIMB Niaga Tbk, PT Pos Indonesia, Telkom Akses, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT BPD Jatim Tbk, Pupuk Indonesia Utilitas, PT Sarana Multi Infrastruktur, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, PT Semen Gresik, PT Bank Seabank Indonesia, PT Haleyora Power, PT FKS Food Sejahtera Tbk., dan banyak Perusahaan lainnya.
“Selain kegiatan penilaian dan pemberian penghargaan, di dalam Top GRC Awards juga banyak aspek pembelajaran bersama di bidang implementasi GRC, khususnya bagi perusahaan-perusahaan peserta,” tambah Lutfi.
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More