News Update

Empat Langkah BI Percepat Penyelamatan UMKM Pasca Covid-19

Jakarta – Bank Indonesia (BI) telah menyiapkan empat langkah untuk mempercepat penyelamatan usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) pasca Covid-19.

Kepada Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI, Yunita Resmi Sari mengungkapkan, empat langkah percepatan itu diantaranya, komunikasi kebijakan darurat COVID-19 kepada UMKM, program virtual peningkatan kapasitas UMKM, sinergi aksi memperepat akses pembiayaan/permodalan dan pemanfaatan digital payment dan penjualan.

“Realisasi ini akan menghasilkan peningkatan penjualan dan omzet sehingga terjadi perbaikan cashflow. Lalu, terdapat restrukturisasi dan realisasi kredit yang mendukung perbaikan cashflow,” kata Yunita, dalam Media Discussion dengan tema ‘Pemulihan Ekonomi Nasional Melalui Peningkatan Daya Tahan UMKM: Mampukah Melewati Krisis?’, Jumat, 26 Februari 2021.

Diharapkan, langkah-langkah tersebut dapat menyelesaikan tiga permasalahan UMKM akibat Covid-19, seperti permasalahan cashflow yakni hambatan distribusi dan penjualan menurun, berdampak negatif pada cashflow, lalu modal karena penurunan laba dan meningkatnya pengeluaran rutin yang menggerus modal UMKM, serta bahan baku sebab kenaikan harga dan terbatasnya supply bahan baku mempersulit proses produksi.

Yunita menambahkan, pemanfaatan pembayaran digital oleh UMKM akan menghasilkan data granular transaksi keuangan, yang dikelola untuk dapat menghasilkan payment scoring, sebagai penilaian creditworthiness UMKM.

Hal yang sama juga diungkapkan Staf Khusus Menteri Bidang Hukum, Pengawasan Koperasi dan Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, Agus Santoso bahwa digitalisasi koperasi dan UMKM dibutuhkan agar seluruh transaksi keuangan atau financial track record dapat tercatat, sehingga memudahkan proses penilaian manajemen risiko, baik dari perbankan maupun non bank.

“Selain edukasi dan literasi keuangan, literasi digital dan fasilitasi juga perlu dilakukan untuk meningkatkan kapasitas UMKM,” ucap Agus.

Sementara saat ini, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah telah menetapkan enam sektor prioritas pengembangan koperasi dan UMKM diantaranya bidang makanan dan minuman, pertanian, perkebunan dan peternakan, perikanan, tekstil dan produk fashion, dan pariwisata berbasis wisata alam. (*) Ayu Utami

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

34 mins ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

1 hour ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

2 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

4 hours ago

Strategi Asuransi Tri Prakarta Perkuat Layanan bagi Nasabah

Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More

4 hours ago

Livin’ Fest 2025 Siap Digelar di Grand City Convex Surabaya, Catat Tanggalnya!

Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More

5 hours ago