Emiten HRTA Sebut Investasi Emas Masih Unggul untuk Ketahanan Finansial Jangka Panjang

Jakarta – Penurunan harga emas dunia dalam beberapa pekan terakhir sempat memicu kekhawatiran terhadap daya tarik emas sebagai instrumen investasi.

Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), Sandra Sunanto, menegaskan bahwa koreksi ini adalah bagian wajar dari dinamika pasar, tanpa mengurangi posisi emas sebagai aset yang solid dan tetap relevan dalam strategi keuangan jangka panjang.

Menurutnya, fluktuasi harga dalam jangka pendek adalah hal yang lumrah dan tidak perlu menjadi kekhawatiran akan nilai emas sebagai aset tabungan.

“Menyimpan emas adalah langkah strategis dan sudah terbukti dapat membangun ketahanan finansial dalam jangka panjang. Jadi memang sifatnya bukan untuk mencari keuntungan sesaat,” ucap Sandra dalam keterangannya dikutip, Kamis, 22 Mei 2025.

Baca juga: Transformasi “Emas Digital” Bitcoin: dari Aset Spekulatif Menjadi Aset Strategis

Meskipun saat ini pasar mengalami koreksi, tren jangka panjang tetap menunjukkan bahwa emas adalah investasi yang andal.

Hal itu didukung oleh rekam jejak yang kuat, daya tahan terhadap inflasi, dan permintaan ritel yang terus tumbuh.

Dengan demikian, emas tetap menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang ingin menjaga stabilitas dan ketahanan finansial pada masa depan.

“Emas adalah aset nyata yang tahan inflasi dan mudah dicairkan kapan pun dibutuhkan. Dalam konteks rumah tangga, menyimpan emas adalah bentuk perlindungan jangka panjang terhadap ketidakpastian ekonomi,” imbuhnya.

Baca juga: Melonjak Lagi! Harga Emas Antam Hari Ini Dekati Rp1,9 Juta per Gram

Adapun secara historis, harga emas menunjukkan tren pertumbuhan yang konsisten dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data harga emas dari World Gold Council, dari tahun 2021 ke 2022, harga emas naik sebesar 9,28 persen secara tahunan (YoY), disusul pertumbuhan 12,45 persen pada periode 2022 ke 2023.

Secara rata-rata, harga emas mengalami pertumbuhan stabil sekitar 10 persen per tahun selama 2021 hingga 2023 ditopang oleh pemulihan ekonomi pasca-pandemi dan naiknya suku bunga global yang berdampak pada pola permintaan. 

Lonjakan Harga di Akhir 2024 hingga Awal 2025

Lebih lanjut, memasuki akhir 2024, harga emas mencatat lonjakan signifikan sebesar 34,63 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Tren ini bahkan terus menguat hingga kuartal I 2025, dengan kenaikan tajam sebesar 45,07 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Lalu hingga Maret 2025 atau secara year-to-date (YtD) harga emas telah naik sekitar 16 persen yang mencerminkan meningkatnya minat terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi, kekhawatiran inflasi, dan ketegangan geopolitik global. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

31 mins ago

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI, Bukti Peran Strategis dalam Stabilitas Ekonomi RI

Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More

42 mins ago

Segini Kekayaan Menhut Raja Juli Antoni yang Diminta Mundur Anggota DPR

Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More

59 mins ago

DJP Tunjuk Roblox dan 4 Perusahaan Digital Jadi Pemungut PPN, Ini Rinciannya

Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More

1 hour ago

ASII Gairahkan Pasar Otomotif Nasional Lewat Astra Auto Fest 2025

Poin Penting ASII membuka Astra Auto Fest 2025 di BSD sebagai upaya mendorong pasar otomotif… Read More

2 hours ago

BEI Tekankan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama Bangun Masa Depan Hijau

Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More

2 hours ago