Ekonomi dan Bisnis

Ekspor Tekstil RI Tumbuh Tipis, Impor dari China Tertekan

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) mengalami kenaikan tipis. Pada Februari 2025, nilai ekspor TPT tercatat sebesar USD1,02 miliar, meningkat 1,41 persen secara bulanan (month to month/mtm).

“Jadi kalau kita lihat data yang dimiliki oleh BPS, ekspor tekstil dan produk tekstil pada bulan Februari 2025, itu nilainya sebesar USD1,02 miliar yang meningkat sebesar 1,41 persen secara mtm,” ujar Amalia dalam Rilis BPS, Senin, 17 Maret 2025.

Amalia menjelaskan kenaikan terbesar ekspor TPT berasal dari Amerika Serikat (AS), yang mencapai USD17,4 juta atau naik 4,24 persen dibandingkan Januari 2025.

Baca juga: BPS Catat Deflasi 0,48 Persen pada Februari 2025, Ini Pemicunya

Adapun AS menjadi penyumbang surplus neraca perdagangan terbesar bagi Indonesia, yakni USD1,57 miliar pada Februari 2025. Komoditas utama yang mendorong surplus ini adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, pakaian dan aksesoris (rajutan), serta alas kaki.

“Kenaikan terbesar tentunya sejalan dengan data ekspor ke Amerika Serikat, jadi kenaikan ekspor tekstil dan produk tekstil terbesar adalah ke Amerika Serikat sebesar USD17,4 juta,” jelas Amalia.

Impor Tekstil Turun, China Jadi Penyumbang Terbesar

Sementara itu, impor tekstil dan produk tekstil mengalami penurunan pada Februari 2025 sebesar 20,74 persen mtm atau menjadi USD606,8 juta.

“Di mana ekspor tekstil pada bulan Februari 2025 ini sebesar USD606,8 juta atau mengalami penurunan sebesar -20,74 persen secara mtm,” tambahnya.

Baca juga: Airlangga: 15 Investor Asing Tertarik Jajaki Industri Tekstil RI

Amalia menyebutkan bahwa penurunan terbesar berasal dari China, dengan nilai impor turun sebesar USD141,1 juta atau 36,6 persen dibandingkan Januari 2025.

“Jadi yang 36,6 persen ini adalah penurunan di impor tekstil asal Tiongkok (China),” ungkapnya.

Adapun China merupakan negara penyumbang defisit terbesar RI sebesar USD1,76 miliar. Komoditas utama yang berkontribusi terhadap defisit ini adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, serta kendaraan dan bagiannya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

13 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

13 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

13 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

15 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

15 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

18 hours ago