Ekonomi dan Bisnis

Ekspor Peti Mati Ramah Lingkungan Ini Terbang Sampai Pasar Eropa

Jakarta – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menjadi eksportir. Melalui Asosiasi Pengembangan Industri Kerajinan Indonesia (APIKRI) LPEI membukakan pasar yang lebih luas bagi pengrajin, termasuk menyediakan permodalan untuk pengembangan usaha.

“LPEI memiliki mandat dari Pemerintah untuk mendorong ekspor. Jadi, kami sangat serius membantu para pengrajin melalui asosiasi. Kami optimis produk yang unik ini punya pasar yang sangat besar di luar negeri,” ujar Corporate Secretary LPEI Chesna F. Anwar dalam keterangannya, 14 Januari 2022.

Salah satu pengrajin yang tergabung dalam APIKRI yakni, Purwanto, 42 tahun, memiliki bisnis yang menarik yaitu ekspor peti jenazah. Uniknya, peti ini dibuat dari bahan ramah lingkungan, mulai dari rotan, eceng gondok, mendong, rami, pelepah pisang, dan aneka bahan alam lain yang ramah lingkungan, yang disebutnya green coffin.

Produk seperti itu diminati pasar Eropa hingga Amerika Serikat, negara-negara yang kesadaran terhadap lingkungannya relatif sudah tinggi. Kayu-kayu sebagai rangka penguat peti menggunakan kayu yang sudah memiliki sertifikat SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu), sebagai syarat untuk bisa masuk ke pasar Eropa. 

Dari bisnis ini, Purwanto bisa mempekerjakan kurang lebih 100 orang dipabriknya, yang berlokasi di Desa Trangsan, Sukoharjo, Jawa Tengah. Usahanya yang bernama Eco Green, punya pasar tetap di Eropa dan Amerika Serikat. “Saya memulai bisnis ini pada tahun 2002. Permintaannya terus naik dari tahun ke tahun. Apalagi setelah kami mendapat pendampingan dan pembinaan, juga dibantu mencari pasar dan permodalan,” katanya.

Melalui APIKRI, asosiasi di mana Purwanto bergabung, tiap bulan setidaknya 3 kontainer berisi peti mati dikirim ke luar negeri. Tiap kontainer bisa memuat 80 peti, sehingga tiap bulan setidaknya terjual 240 buah peti. Sebagai asosiasi pengrajin, asosiasi ini juga menjadi penampung produk sejenis buatan produsen seperti Purwanto. Dari bisnis ini, setidaknya sudah ada 3 klaster usaha di Kabupaten Gunung Kidul, Bantul dan Kulon Progo.

LPEI menjadi lembaga yang mewujudkan usaha Purwanto dalam melakukan ekspor peti ramah lingkungan atau green coffin ini bisa terwujud. “Sejak tahun 2017 kami mendampingi para pengrajin melalui APIKRI, dan alhamdulillah sejak tahun 2019 para pengrajin sudah bisa mengekspor,” tambah Chesna F. Anwar.

Chesna mengatakan, lembaganya berkomitmen membukakan pasar yang lebih luas bagi pengrajin, termasuk menyediakan permodalan untuk pengembangan usaha ini. pungkasnya. “Ini bisnis yang prospeknya menjanjikan. Apalagi pasar luar negeri mencari produk ramah lingkungan, termasuk memikirkan persiapan ketika kelak menutup usia, maka mereka membutuhkan peti,” ucap dia.

Ekspor perdana ke Belanda di tahun 2019 nilainya sekitar Rp150 Juta, lalu disusul ekspor ke Amerika Serikat. Sekarang ini, jika dihitung rata-rata per bulan di ekspor 3 kontainer senilai Rp450 Juta, maka dalam setahun ekspornya mencapai lebih dari Rp5 Miliar. Yang lebih menggembirakan, pekerja langsung yang terserap dari bisnis ini ikut meningkat.

Ketua APIKRI, Kemiskidi mengatakan, yang ikut menikmati manisnya bisnis peti ini sangat banyak, mulai dari pengumpul eceng gondok, pelepah pisang, sampai dengan tukang pembuatnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

17 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

17 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

18 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

19 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

19 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

22 hours ago