Moneter dan Fiskal

Ekspor Naik 6,73% Neraca Perdagangan RI Kembali Surplus USD3,83 Miliar

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus sebesar USD3,83 miliar pada Februari 2022, dengan nilai ekspor mencapai USD20,46 miliar dan impor tercatat sebesar USD16,64 miliar pada Februari 2022.

Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan surplus neraca perdagangan ini melanjutkan tren yang telah terjadi di bulan sebelumya. Indonesia sendiri, telah mengalami surplus neraca perdagangan selama 22 bulan atau hampir dua tahun sejak terakhir kali mengalami defisit sebesar USD380 juta pada April 2020.

“Neraca perdagangan Indonesia secara beruntun mengalami surplus perdagangan. Pada Februari pun mengalami surplus sebesar USD3,83 miliar,” ujar Margo Yuwono Selasa, 15 Maret 2022.

Nilai ekspor Indonesia Februari 2022 mencapai US$20,46 miliar atau naik 6,73 persen dibanding ekspor Januari 2022. Dibanding Februari 2021 nilai ekspor naik sebesar 34,14 persen. Ekspor nonmigas Februari 2022 mencapai US$19,47 miliar, naik 6,55 persen dibanding Januari 2022, dan naik 35,24 persen dibanding ekspor nonmigas Februari 2021.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Februari 2022 mencapai US$39,64 miliar atau naik 29,75 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$37,74 miliar atau naik 31,02 persen.

Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Februari 2022 terhadap Januari 2022 terjadi pada komoditas bahan bakar mineral sebesar US$1.756,4 juta (141,45 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada besi dan baja sebesar US$372,9 juta (16, 67 persen).

Sementara nilai impor Indonesia Februari 2022 mencapai US$16,64 miliar, turun 8,64 persen dibandingkan Januari 2022 atau naik 25,43 persen dibandingkan Februari 2021. Impor migas Februari 2022 senilai US$2,90 miliar, naik 30,19 persen dibandingkan Januari 2022 atau naik 122,52 persen dibandingkan Februari 2021.

“Impor nonmigas Februari 2022 senilai US$13,74 miliar, turun 14,05 persen dibandingkan Januari 2022 atau naik 14,84 persen dibandingkan Februari 2021,” ucapnya.

Menurutnya, penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar Februari 2022 dibandingkan Januari 2022 adalah besi dan baja US$368,3 juta (27,13 persen). Sedangkan peningkatan terbesar adalah gula dan kembang gula US$117,8 juta (41,21 persen). (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Usai 5 Bulan Uji Coba, Program Makan Bergizi Gratis GoTo Group Hadir di 13 Kota

Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) mendukung program pemerintah dalam menyediakan makanan bergizi… Read More

2 hours ago

Siap-siap! Menkop Budi Arie bakal Bikin Anggota Koperasi Melonjak Drastis

Jakarta – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi berkomitmen penuh untuk mendongkrak rasio kepesertaan masyarakat… Read More

3 hours ago

Presiden Prabowo Memulai Lawatan Luar Negeri, Ini Negara-negara Tujuannya

Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto memulai kunjungan kerja luar negeri perdananya, dengan mengunjungi sejumlah negara… Read More

4 hours ago

IHSG Ditutup Bertahan di Zona Hijau ke Level 7.287

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, 8 November 2024, ditutup menguat di… Read More

4 hours ago

Trump jadi Presiden AS, Sri Mulyani Beberkan Dampaknya ke Pasar Keuangan RI

Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI menyoroti pengaruh kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat… Read More

5 hours ago

1.001 PR BUMN Era Prabowo-Gibran

Jakarta - Erick Thohir kembali menduduki kursi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kabinet… Read More

5 hours ago