Ekspor Kendaraan CBU ke Timur Tengah Topang Kinerja IPCC

Jakarta – Sejalan dengan rilis pertumbuhan ekspor kendaraan dan bagiannya oleh Biro Pusat Statistik (BPS), dimana sepanjang triwulan pertama 2020 mengalami kenaikan nilai FOB menjadi USD 2,02 miliar dari periode yang sama di tahun 2019 sebesar USD 1,86 miliar atau naik 8,86 persen-ekspor golongan ini memiliki peran / kontribusi sebesar 5,12 persen terhadap total ekspor non migas di triwulan pertama 2020), begitupun dengan angka ekspor kendaraan yang melalui PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC).

Sebelumnya, disampaikan sepanjang triwulan pertama 2020 layanan bongkar muat ekspor kendaraan CBU yang ditangani oleh IPCC meningkat 17,33 persen dari 67.051 unit CBU di sepanjang triwulan pertama 2019 menjadi 78.668 unit CBU di 3 bulan pertama tahun ini.

Berdasarkan data yang dipublikasi IPCC, Jumat, 17 April 2020, dari sisi brand/merek kendaraan CBU, merek Toyota masih menguasai pangsa pasar ekspor CBU. Sepanjang triwulan pertama 2020, pabrikan asal Jepang ini telah melakukan ekspor sebanyak 43.295 unit kendaraan CBU-nya dengan kontribusi sebesar 55,04 persen dari total ekspor unit CBU yang melalui IPCC.

Jumlah ekspor tersebut mengalami kenaikan 3,84 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Meski secara jumlah menguasai pangsa pasar ekspor unit CBU namun, pertumbuhan tersebut masih lebih rendah dibandingkan ekspor dari pabrikan otomotif lainnya.

Pabrikan otomotif Jepang lainnya yang mengalami pertumbuhan tinggi ekspor CBU sepanjang triwulan pertama 2020, yaitu Suzuki yang naik 47,46 persen sebanyak 12.530 unit dan Mitsubishi naik 15,29 persen sebanyak 17.034 unit. Adapun Suzuki dan Mitsubishi memiliki porsi ekspor unit CBU masing-masing sebesar 15,93 persen dan 21,65 persen.

Sementara itu, pabrikan lain yang tak kalah mengalami kenaikan pengiriman ekspor sepanjang triwulan pertama 2020 antara lain, Honda sebanyak 1.833 unit dari sebelumnya tidak ada ekspor di sepanjang triwulan pertama 2019; di susul Chevrolet (menggunakan Wuling Almaz) sebanyak 426 unit dari sebelumnya tidak ada pengiriman di tahun lalu; dan Nissan yang melakukan ekspor 11 unit CBU nya dari periode yang sama di tahun sebelumnya hanya 1 unit.

Sementara itu, dari negara tujuan ekspor unit CBU. Jumlah paling besar masih lebih banyak di wilayah ASEAN, terutama pada Filipina yang sepanjang triwulan pertama 2020 sebanyak 18.297 unit CBU telah terekspor ke negara ini.

Jumlah tersebut hanya naik 0,21 persen. Di susul Brunei Darussalam yang naik 65,73 persen sebanyak 648 unit; lalu Vietnam yang naik 11,86 persen sebanyak 12.162 unit CBU dan Malaysia yang naik 12,02 persen sebanyak 736 unit.

Selain itu, kenaikan pertumbuhan secara signifikan mampu ditorehkan ke Kamboja yang terlihat naik 857,58 persen sebanyak 316 unit dan Myanmar naik 213,01 persen sebesar 914 unit. Di sisi lain, penurunan ekspor terjadi pada Singapura yang turun 59,78 persen dan Thailand terlihat ikut mengalami penurunan 25,21 persen sebanyak 5.695 unit CBU.

Di tempat lain, pertumbuhan ekspor CBU ke sejumlah negara Timur Tengah dan Amerika Latin turut menopang kinerja ekspor IPCC dengan angka pertumbuhan yang signifikan seiring masih berjalannya kegiatan bongkar muat kendaraan ekspor-impor di sejumlah negara tersebut.

Ekspor ke Arab Saudi sebanyak 13.754 unit CBU, terbesar kedua setelah Filipina dengan kenaikan 514,02 persen. Diikuti Meksiko sebanyak 4.993 unit atau naik 19,25 persen; Uni Emirat Arab naik 0,49 persen sebanyak 2.251 unit; Peru naik 41,49 persen sebanyak 2.145 unit; Kuwait sebesar 1.779 unit atau naik 103,08 persen; Oman naik 2,81 persen sebanyak 1.612 unit; Qatar yang naik 64,88 persen sebanyak 615 unit CBU; begitu pun dengan Qatar yang naik 64,88 persen sebanyak 615 unit.

Sementara itu, pertumbuhan signifikan dicatatkan oleh Mesir yang naik signifikan 1.336,62 persen sebanyak 1.020 unit CBU.

Berjalannya layanan bongkar muat ekspor dan impor di tengah pandemi covid-19 memperlihatkan masih adanya permintaan kendaraan secara global, terutama di sekitar Timur Tengah dan Amerika Latin dimana sebelumnya permintaan akan ekspor unit CBU ke wilayah tersebut masih rendah.

Meskipun sejumlah negara memberlakukan lockdown atas aktivitas manusianya namun, untuk layanan bongkar muat kendaraan masih dapat berlangsung dan masih ada sejumlah negara yang melakukan pengiriman kendaraan CBU. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

6 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

7 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

9 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

10 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

10 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

13 hours ago