Perbankan

Ekspansi Kredit Amar Bank Masih Andalkan Modal Sendiri

Jakarta–PT Bank Amar Indonesia (Amar Bank) bakal mengandalkan modal sendiri untuk membiayai ekspansi kreditnya dalam jangka pendek.

Dalam memuluskan aksinya di bisnis perbankan, perseroan telah disuntik modal pemegang saham sebesar Rp500 miliar yang dinilai masih akan cukup mendukung perkreditan, yang sudah sekitar Rp400 miliar hingga Mei 2016. Sesuai dengan batas minimum rasio kecukupan modal (CAR) di level 8%, maka perseroan masih dapat menyalurkan pembiayaan hingga Rp6 triliun dengan modal saat ini.

Vishal Tulsian, Direktur Amar Bank menjelaskan, bahwa pihaknya masih fokus membiayai segmen usaha kecil dan menengah. Selain itu, Amar Bank juga sangat mengandalkan produk TunaiKu yang sampai Mei telah memberikan kontribusi kredit Rp130 miliar.

“Target (tahun ini) TunaiKu Rp200 miliar, total kredit Rp500 miliar,” tukas Vishal di Jakarta, Senin, 27 Juni 2016.

Bank yang sebelum 10 Juli 2014, lebih dikenal dengan nama PT Anglomas International Bank ini memiliki marjin bunga bersih (NIM) di level 10,37% dengan tingkat NPL brutto 0,54% per akhir tahun lalu.

Dari sisi permodalan, Amar Bank memiliki CAR cukup fantastis di level 145,81% per Desember 2015. Namun rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) sangat tinggi di level 300,97% akibat dana pihak ketiga (DPK) yang cuma sebesar Rp85,87 miliar per akhir tahun lalu, sesuai dengan kebijakan perseroan untuk memaksimalkan permodalan sebelum mulai menjaring dana masyarakat.

“Saat kita tumbuh cepat kita baru akan kumpulkan DPK, terutama dari korporasi. Modal saat ini Rp500 miliar, tahun 2014 pas mulai Rp130 miliar. Kita akan tambah modal sesuai kebutuhan sejalan dengan pertumbuhan bisnis. Grup kami cukup kuat akan menyediakan modal bila dibutuhkan,” papar Vishal.

Adapun mayoritas saham Amar Bank dimiliki oleh Wishart Investments Inc sebesar 99%, dan 1% lagi dipegang oleh Ghansham Jivatram. Wishart Investments Inc merupakan perusahaan  bisnis  Internasional yang berkedudukan di British Virgin Islands, yang memiliki jaringan bisnis di lebih dari 75 negara, meliputi Asia, Eropa, dan Afrika. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Paulus Yoga

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

3 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

4 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

4 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

23 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

24 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

24 hours ago