Moneter dan Fiskal

Ekspansi Infrastruktur Tak Berdampak Bagi Peningkatan Lapangan Kerja di India

Jakarta – Pemerintah India yang saat ini tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur domestik meyakini bahwa sektor infrastruktur akan meningkatkan jumlah lapangan kerja yang sekaligus mengurangi tingkat pengangguran. Namun, pernyataan pemerintah India itu tidak mendapat respon optimis dari ekonom.

Ekonom mengatakan, jumlah pekerjaan yang bisa tercipta dari pembangunan infrastruktur di India akan lebih sedikit ketimbang apa yang pemerintah harapkan. “Fokus pemerintah sudah salah, dan kebijakan-kebijakannya berlawanan dengan angkatan kerja,” ucap Arun Kumar, pensiunan profesor ekonomi dari Jawaharlal Nehru University di New Delhi, seperti dikutip dari CNBC, Rabu, 1 Maret 2023.

“Capital expenditure atau capex bukanlah jawaban, tapi persoalannya adalah tentang bagaimana capex akan digunakan,” tambah Arun yang menghubungkannya dengan bagaimana kekurangan dana pada anggaran disalurkan untuk program penciptaan lapangan kerja di India. Pemerintah India sebelumnya melalui kementerian keuangan menyatakan akan meningkatkan capital expenditure sebesar 33% menjadi 10 triliun rupee atau setara dengan USD120,96 miliar.

Menurut Arun, sektor pekerjaan terorganisir yang terdaftar di lembaga pemerintah dan membayar pajak hanya memiliki porsi sebesar 6% dari jumlah total tenaga kerja di India. Sedangkan sisanya yakni 94% berada pada sektor pekerjaan yang tak terorganisir, dimana setengahnya adalah sektor agrikultur. Ketika sektor infrastruktur di India semakin bergantung pada teknologi dan otomatisasi, maka booming bisnis pada sektor infrastruktur ini hanya akan menyediakan lapangan kerja untuk pekerjaan yang terorganisir. Kurangnya investasi pada pekerjaan yang tak terorganisir membuat para pekerjanya terus terjebak dengan pekerjaan-pekerjaan yang tak stabil tanpa fixed income.

“Mereka yang bekerja di agrikultur juga terjebak dengan gaji yang rendah karena sedikitnya investasi membuat mereka tidak bisa melakukan upskilling,” tambah Anur.

Tingginya tingkat pengangguran menjadi tantangan terdendiri bagi pemerintah India. Tingginya tingkat pengangguran menjadi kritikan terbesar untuk Perdana Menteri India Narendra Modi. Berdasarkan Centre for Monitoring Indian Economy, tingkat pengangguran di India meningkat 8,3% per Desember 2022. Menjadi yang tertinggi dalam 16 bulan, sebelum turun ke 7,14% di Januari. (*) Steven Widjaja

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Begini Tanggapan OJK Soal Jokowi Terbitkan Aturan Asuransi untuk Mantan Menteri

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 121 Tahun 2024… Read More

58 mins ago

Bank NTT Resmi Luncurkan Kartu Kredit Indonesia Berbasis GPN

Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (NTT) mengumumkan telah mendapatkan persetujuan… Read More

1 hour ago

Marak Merchant Tolak Transaksi Uang Tunai, Begini Kata BI

Jakarta – Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa merchant atau pedagang wajib menerima pembayaran dalam bentuk uang tunai.… Read More

1 hour ago

Pacu Pertumbuhan, BCA Digital Hadirkan Layanan Valas dan Inovasi Teknologi Lewat bluValas

Jakarta - BCA Digital memperkuat posisinya di industri perbankan digital Indonesia dengan merespons kebutuhan finansial masyarakat… Read More

2 hours ago

Bergerak Variatif, IHSG Sesi I Ditutup Flat di Level 7.735

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (18/10) ditutup… Read More

4 hours ago

BI Ungkap Muncul Fenomena Masyarakat Terpaksa Kerja dengan Upah kecil

Jakarta – Bank Indonesia (BI) menyebutkan bahwa terjadi fenomena pergeseran tenaga kerja di berbagai daerah yang berkerja… Read More

4 hours ago