Ekonomi Positif, Jadi Peluang Sektor Properti Sasar Pasar Milenial
Jakarta – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menilai dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen, pembangunan infrastruktur yang intensif, dan perbaikan peringkat kemudahan berbisnis akan memberikan angin segar dan harapan pada pasar properti untuk tumbuh positif.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani, di Jakarta, Kamis, 26 April 2018. Menurutnya, sentimen positif yang ada saat ini, harus dapat dimanfaatkan oleh pengembang bisnis properti untuk semakin cermat dalam melihat peluang dan membaca permintaan pasar.
“Khususnya pasar generasi milenial yang biasanya menginginkan friendly, flexibility payment dan affordable,” ujar Rosan.
Baca juga: Dongkrak Properti, Kadin Desak Pengembang Gaet Generasi Milenial
Berdasarkan data para pengembang anggota Kadin dari realisasi penjualan sepanjang kuartal l-2018, pertumbuhan bisnis properti pada awal tahun ini masih didominasi oleh sektor hunian, baik rumah tapak maupun apartemen. Melihat kondisi ini, dirinya memprediksi industri properti dapat tumbuh kisaran 5-7 persen di tahun ini.
Pertumbuhan sektor tersebut didukung oleh kebutuhan akan hunian yang masih tinggi serta harus didukung sejumlah kebijakan terkait sektor properti seperti suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) yang rendah dan adanya upaya semua pihak terkait kendala uang muka (DP) yang saat ini dialami golongan menengah ke bawah.
Di sisi lain, jika mengacu dengan hasil survei Bank Indonesia di 2017 menyebutkan bahwa faktor-faktor yang menjadi penghambat pertumbuhan bisnis properti itu adalah bunga KPR (20,36 persen), persyaratan uang muka (16,57 persen), pajak (16,13 persen), perizinan (14,55 persen), serta kenaikan harga bahan bangunan (11,68 persen).
“Di mana lebih dari 76 persen konsumen masih mengandalkan kredit bank (KPR/KPA) untuk membeli rumah,” tutupnya. (*)
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More