Jakarta – Berbagai upaya untuk merealisasikan potensi ekonomi syariah yang besar di Indonesia terus dilakukan. Salah satunya melalui kegiatan Road to Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019 yang akan dilaksanakan di Jakarta pada 12-16 November 2019. Program ISEF yang didukung oleh Bank Indonesia (BI) bersama Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), serta lembaga terkait lainnya, merupakan komitmen untuk mendukung Indonesia menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah (eksyar) global.
Sebagai bagian dari Road to ISEF, BI menggelar Festival Syariah (FESyar) yang menjadi perhelatan tahunan sejak tahun 2017 di berbagai wilayah di Indonesia dengan mencakup dua kegiatan utama yang terdiri dari Sharia Economic Forum dan Sharia Fair. Menurut Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo,potensi ekonomi syariah bisa didorong untuk lebih berkembang dan menjadi sumber baru bagi pertumbuhan ekonomi nasional ketika ekonomi global sedang lemah.
“Potensi ekonomi syariah nasional sangat besar dan bisa didorong untuk menjadi pedal gas sumber pertumbuhan baru ekonomi. Perkembangan ekonomi syariah harus ditingkatkan agar Indonesia menjadi produsen dalam ekosistem halal agar bisa menggenjot ekonomi syariah,” ujarnya pada acara Focus Discussion Group BI dengan Pemimpin Redaksi dan Redaktur Pelaksana di Surabaya, 7 November 2019.
FESyar yang dilaksanakan di Surabaya dari 6-9 November 2019 merupakan akhir dan puncak dari penyelenggaran FESyar Indonesia di tahun 2019. “Festival syariah ini untuk melaksanakan target pengembangan ekonomi syariah jangka panjang dan juga untuk mempercepat implementasi pada beberapa sektor atau klaster industri halal yang dinilai potensial serta berdaya saing tinggi,” imbuhnya.
Melalui FESyar, kegiatan untuk pengembangan ekonomi syariah akan membuka ekosistem halal value chain pada industri halal yang makin besar dan membuka peluang untuk masuk ke pasar global sehingga bisa membantu peningkatan ekspor dan pendapatan devisa. Ekonomi syariah yang tumbuh akan mendorong pertumbuhan keuangan syariah. Untuk mendukung pertumbuhan keuangan syariah, BI terus melakukan pendalaman pasar keuangan syariah.
“Misalnya dengan mengeluarkan instrumen Sukuk Bank Indonesia yang ditujukan untuk mendukung dan memperkuat pengelolaan likuiditas perbankan syariah,” jelas Dody.
Sementara itu, Kepala BI Jawa Timur, Difi A. Djohansyah menambahkan, BI dan KNKS menargetkan gelaran Fesyar 2019 di Surabaya bisa memperoleh transaksi hingga Rp2,86 triliun, lebih besar dari pelaksanaan FESyar sejumlah daerah seperi di Sumatera Barat sebesar Rp2,2 triliun dan Banjarmasin sebesar Rp2,5 triliun. “Ada enam sektor unggulan industri halal yang potensial yaitu makanan halal, pariwisata halal, fesyen muslim, industri kreatif, pertanian terintegrasi, dan energi terbarukan,” tutupnya. (*)
Jakarta - Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal atau Satgas PASTI pada periode Agustus hingga… Read More
Jakarta - Bank Mandiri konsisten mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan dengan mengandalkan transformasi digital. Melalui wholesale… Read More
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:03 WIB, 5 November 2024, Indeks Harga… Read More
Oleh Paul Sutaryono PADA 20 Oktober 2024, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dilantik menjadi… Read More
Jakarta – Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini… Read More
Jakarta - PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN), anak perusahaan dari PT Media Nusantara Citra… Read More