Moneter dan Fiskal

Ekonomi Sudah Mulai Pulih, Tapi Belum Merata

Jakarta – Ekonom Senior INDEF Faisal Basri mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022 sudah mulai kembali pulih ke posisi sebelum Pandemi Covid-19. Namun, pertumbuhan ekonomi ini tidak merata pada beberapa sektor, sehingga terjadi ketimpangan dalam pemulihan ekonomi.

“Pemulihan ekonomi yang terjadi luar biasa di Indonesia itu semakin jomplang di beberapa sektor yaitu, antara sektor jasa dan sektor barang, kenaikan sektor jasanya tinggi, tapi sektor barangnya tersendat-sendat,” ujar Faisal dalam diskusi publik Catatan Ekonomi 2023, Kamis, 5 Januari 2023.

Lebih lanjut, ketimpangan tersebut terlihat pada sekor jasa yang tumbuh signifikan. Faisal merinci, sektor industri akomodasi, food and beverage (F&B) tumbuh sebesar 11,29%, informasi dan komunikasi yang tumbuh 7,37%, dan business service sebesar 8,21%.

Sementara dari sektor barang, seperti industri Agriculture sebesar 1,42%, Mining and Quarrying sebesar 3,67%, dan Manufacturing 4,64%.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, kenaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022, masih ditopang oleh sektor jasa, dengan persentase sebesar 6,9%. Sementara untuk sektor penopang utama negara, yaitu barang, masih berada di angka 3,4%.

“Jadi yang pertumbuhannya tinggi adalah di sektor jasa. Sementara, sebagian besar rakyat Indonesia masih bertumpu pada sektor penghasil barang,” jelasnya.

Selain itu, menurutnya, struktur politik mendorong pada kegiatan instan, sehingga lebih mengutamakan sektor jasa karena lebih mudah.

“Pemerintah juga seharusnya lebih mendorong pertumbuhan sektor riil, bukan melihat dari kenaikan pasar modal. Jadi yang tumbuhnya ini wall street, tapi main streetnya masih terseok-seok, dan belum pulih dari kondisi sebelum pandemi Covid-19,” ungkap Faisal. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Irawati

Recent Posts

BNI Sumbang Rp77 Triliun ke Penerimaan Negara dalam 5 Tahun

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More

9 hours ago

BI Gratiskan Biaya MDR QRIS untuk Transaksi hingga Rp500 Ribu, Ini Respons AstraPay

Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More

9 hours ago

AstraPay Bidik 16,5 Juta Pengguna di 2025, Begini Strateginya

Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More

10 hours ago

Askrindo Dukung Gerakan Anak Sehat Indonesia di Labuan Bajo

Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More

10 hours ago

Presiden Prabowo Dianugerahi Tanda Kehormatan Tertinggi El Sol del Perú, Ini Maknanya

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More

11 hours ago

RUPS PLN Rombak Pengurus, Berikut Direksi dan Komisaris Terbarunya

Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More

12 hours ago