Setiap perekonomian China menurun 1%, maka akan berdampak pada perlambatan ekonomi Indonesia sebesar 0,6%. Rezkiana Nisaputra
Bandung–Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2015 tercatat 4,67% atau melambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yakni 4,71%. Menurut Bank Indonesia (BI), naik turunnya ekonomi nasional tergantung dari pertumbuhan negara mitra dagang seperti China.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Grup Pengelolaan Relasi BI, Arbonas Hutabarat, di Bandung, Sabtu, 5 September 2015. Menurutnya, China merupakan salah satu mitra dagang Indonesia yang ekonominya sangat berpengaruh.
Sejalan dengan China yang merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia, Arbonas mengungkapkan, setiap perekonomian China menurun 1%, maka akan berdampak pada perlambatan ekonomi Indonesia hingga 0,6%. Hal ini dikarenakan China sebagai pembeli dan Indonesia sebagai penjual.
“Ada bahayanya pertumbuhan China bagi indonesia, setiap 1% penurunan akan berdampak pada penurunan 0,6% terhadap perekonomian indonesia. Mereka itu pembeli, kalau harga komoditas turun dan permintaan dunia turun, kita bakal kena dampaknya,” ujarnya.
Dia mengatakan, empat komoditas unggulan Indonesia yang saat ini tengah mengalami anjlok, telah mengakibatkan permintaan China ikut menurun. Adanya kondisi itu, telah berdampak kepada ekspor Indonesia yang menurun, sehingga pertumbuhan ekonomi nasional ikut terkena imbasnya.
“Ekspor kita merosot. Contohnya batubara turun dari 173 dolar per metrik ton pada 2008 turun jadi 57 dolar per metrik ton pada 2015. Nah kenapa China mendevaluasi mata uangnya, karena ekspornya itu turun terus,” tutup Arbonas. (*)
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More