Jakarta–Ketahanan ekonomi yang baik diyakini mampu menjaga perekonomian Indonesia terhadap dampak hasil referendum di Inggris. Hal ini tercermin pada stabilitas makroekonomi yang tetap terjaga, terlihat dari inflasi yang rendah, defisit transaksi berjalan yang terkendali, dan nilai tukar yang stabil.
Namun demikian, menurut Bank Indonesia (BI) bahwa keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) tetap berdampak, akan tetapi sifatnya hanya relatif terbatas pada perekonomian domestik, baik di pasar keuangan maupun kegiatan perdagangan dan investasi.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara mengaku, di tengah terjadinya pelemahan di pasar uang Eropa dan Asia, nilai tukar Rupiah relatif stabil. Sementara pasar saham Indonesia juga mengalami koreksi relatif terbatas, terutama jika dibandingkan dengan negara-negara peers seperti India, Thailand dan Korea Selatan.
Selain di pasar keuangan, dalam jangka menengah, dampak Brexit melalui jalur perdagangan juga diyakini relatif terbatas. Pangsa ekspor Indonesia ke Inggris hanya sekitar 1% dari total ekspor Indonesia. Meski demikian, dampak lanjutan dari terganggunya hubungan perdagangan UK-Eropa perlu dicermati mengingat pangsa ekspor Indonesia ke Eropa (di luar Inggris) mencapai 11,4% (tahun 2015).
Dia mengungkapkan, sebagian besar ekspor Indonesia ke Eropa adalah bahan baku dan mentah. Sementara itu, dampak pada kinerja investasi di Indonesia juga diprediksi terbatas. Dalam lima tahun terakhir, pangsa penanaman modal asing langsung dari Inggris terhadap total penanaman modal asing di Indonesia tercatat di bawah 10%.
“Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati potensi risiko yang muncul dari hasil referendum di Inggris,” ujar Tirta dalam keterangannya, di Jakarta, Minggu, 26 Juni 2016.
Menurutnya, Bank Indonesia akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah untuk memonitor perkembangan perekonomian global, serta tetap mendukung angkah Pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui penguatan stimulus pertumbuhan dan percepatan implementasi reformasi struktural. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More