Moneter dan Fiskal

Ekonomi RI Diyakini Capai 5,04 Persen hingga Akhir Tahun, Bank Mandiri Ungkap Faktor Pendorongnya

Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia per kuartal II-2023 tercatat tumbuh sebesar 5,17 persen. Berdasarkan hal tersebut, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai target perusahaan di posisi 5,04 persen hingga akhir tahun.

Hal tersebut disampaikan oleh Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, dalam Mandiri Economic Outlook kuartal III-2023 yang diselenggarakan pada hari ini, Selasa, 22 Agustus 2023.

Baca juga: Presiden Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5,2 Persen di 2024

“Di semester II, Pemilu dapat memberikan efek positif bagi pertumbuhan konsumsi Indonesia. Kami meyakini dengan kinerja sepanjang semester I tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan dapat mencapai target kami di 5,04 persen di tahun 2023,” ucap Andry.

Kemudian, dirinya menjelaskan bahwa tingkat inflasi juga menjadi faktor yang mendukung pertumbuhan dan stabilitas sektor keuangan.

Hal ini ditandai dengan inflasi yang tercatat sebesar 3,08 persen yoy dan telah kembali dalam target Bank Indonesia (BI) di kisaran 2-4 persen.

“Nowcasting kami menunjukkan tingkat inflasi Indonesia dapat berada pada retang 3-3,2 persen di akhir tahun 2023, lebih baik dibandingkan proyeksi awal kami di 3,6 persen, dengan strategi pengelolaan pasokan pangan yang baik,” imbuhnya.

Selanjutnya dari sisi neraca perdagangan Indonesia, meskipun terus menurun tetapi masih mencatat surplus, di mana hingga tujuh bulan pertama tahun 2023, surplus neraca perdagangan tercatat sebesar USD21,2 miliar, menurun dibandingkan surplus pada periode yang sama tahun lalu sebesar USD29,1 miliar.

Baca juga: Indonesia Diprediksi Jadi Negara Ekonomi Terkuat di Dunia pada 2045, Kok Bisa?

“Dengan kinerja neraca perdagangan tersebut, kami perkirakan Neraca Transaksi Berjalan (NTB) atau Current Account Balance akan kembali mencatat defisit 0,65 persen dari PDB tahun 2023,” ujar Andry.

Adapun, Andry menjelaskan bahwa hal yang perlu diwaspadai adalah terkait dengan sentimen global. Misalnya, dari sisi prospek perekonomian Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan akan melambat 1,8 persen di 2023.

Sementara Tiongkok akan tumbuh 5,2 persen di tahun 2023, dan melambat ke 4,5 persen di tahun 2024. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

43 mins ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

47 mins ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

2 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

3 hours ago

BTN Raih Sertifikat Predikat Platinum Green Building

Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More

3 hours ago

BI Catat DPK Tumbuh 6 Persen per Oktober 2024, Ditopang Korporasi

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More

3 hours ago