Moneter dan Fiskal

Ekonomi RI Diprediksi Turun jadi 5,04% di 2023, Ini Penyebabnya

Jakarta – Ekonom Bank Mandiri, Faisal Rachman tetap konsisten untuk mempertahankan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023. Ia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan turun menjadi 5,04% di 2023, dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar 5,31%.

“Kami mempertahankan perkiraan kami bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan turun menjadi 5,04% pada tahun 2023,” ujar Faisal dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 5 Mei 2023.

Faisal menjelaskan, bahwa sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 kemungkinan besar akan bergeser dari sektor eksternal ke sektor domestik.

“Kegiatan ekspor terlihat melemah seiring dengan perlambatan ekonomi global, terutama AS dan Zona Euro. Namun, pembukaan kembali ekonomi China dapat mendukung permintaan eksternal sampai taraf tertentu. Harga komoditas cenderung terus melemah namun secara lebih bertahap,” ujar Faisal.

Baca juga: Ekonomi RI Diperkirakan Tumbuh 4,94% di Kuartal I-2023

Kemudian, konsumsi rumah tangga pada 2023 akan didukung oleh inflasi yang menurun, berkat keberhasilan pemerintah dalam menjaga pasokan dan harga pangan. Pencabutan PPKM pada akhir 2022 juga meningkatkan mobilitas dan permintaan masyarakat.

Selain itu, belanja pemerintah yang mengalami kontraksi pada 2022 di tengah penurunan beban program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sejalan dengan situasi Covid-19 yang semakin terkendali, diperkirakan akan kembali ke rekor pertumbuhan pada 2023.

“Konsolidasi fiskal atau kembalinya defisit fiskal di bawah 3% dari PDB lebih cepat dari yang direncanakan memberikan ruang bagi pemerintah untuk kembali ke kebijakan pro-pertumbuhan. Termasuk persiapan Pemilu 2024,” jelasnya.

Sementara, sumber investasi tetap pada 2023 akan bergeser dari investasi non-bangunan & struktur, terutama investasi terkait komoditas, ke investasi bangunan & struktur. Ini mungkin bisa terjadi pada semester II-2023.

“Hal ini didukung oleh meningkatnya anggaran untuk infrastruktur dalam APBN 2023, kelanjutan Proyek Strategis Nasional, proyek hilirisasi, dan pengembangan ibu kota negara (IKN) baru,” katanya.

Baca juga: Turun 0,92% Ekonomi RI Masih Tumbuh 5,03% di Kuartal I-2023

Seperti diketahui, BPS baru saja merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2023. BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada level 5,03% secara yoy. Namun, mengalami kontraksi atau menurun sebesar -0,92% secara qtq bila dibandingkan dengan triwulan IV-2022. Dengan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku Indonesia hingga triwulan I-2023 mencapai Rp2.961,2 triliun dan secara harga konstan Rp5.071,7 triliun. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

37 mins ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

2 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

4 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

5 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

5 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

8 hours ago