Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, ekonomi Indonesia pada triwulan II-2020 dibanding triwulan II-2019 (y-on-y) mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar -5,32%. Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, pertumbuhan negatif atau kontraksi terjadi pada semua komponen pengeluaran.
Berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2020 (y-on-y), Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) menjadi sumber utama terkontraksinya perekonomian Indonesia dengan berkontribusi negatif sebesar 2,96% dan 2,73%. Sedangkan sumber pertumbuhan ekonomi dari komponen lainnya sebesar 0,37%.
“Sementara Komponen Impor Barang dan Jasa mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 16,96%,” ujar Suhariyanto melalui video conference virtual di Jakarta, Rabu 5 Agustus 2020.
Dirinya menambahkan, pertumbuhan negatif terutama terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 11,66%; diikuti Komponen PMTB sebesar 8,61%; dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 7,76%.
Meski begitu dirinya menilai struktur PDB Indonesia menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan II-2020 tidak menunjukkan perubahan yang berarti.
Tak hanya itu, menurutnya, perekonomian Indonesia masih didominasi oleh Komponen PK-RT yang mencakup lebih dari separuh PDB Indonesia yaitu sebesar 57,85%, diikuti oleh komponen PMTB sebesar 30,61%, Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 15,69%, Komponen PK-P sebesar 8,67%, Komponen Perubahan Inventori sebesar 3,27% dan Komponen PK-LNPRT sebesar 1,36%. Sementara Komponen Impor Barang dan Jasa sebagai faktor pengurang dalam PDB memiliki peran sebesar 15,52%.
Sedangkan Struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan II-2020 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa sebesar 58,55%, dengan kinerja ekonomi yang mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 6,69%. Sementara itu kelompok Pulau Maluku dan Papua mencapai pertumbuhan tertinggi sebesar 2,36%, walaupun kontribusinya terkecil (kurang dari tiga persen) dibanding kelompok pulau lainnya. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More