Ekonomi dan Bisnis

Ekonomi Merosot, Korban Jiwa Gempa Turki Tembus 50 Ribu Orang

Jakarta –  Jumlah korban gempa bumi yang terjadi di Turki dan Suriah awal bulan lalu masih menyisakan luka mendalam bagi masyarakat setempat. Terbaru, korban jiwa akibat gempa tersebut sudah menembus angka 50.000 orang.

Mengutip VOA Indonesia, Senin (27/02), per Sabtu kemarin korban tewas gempa terakhir yang diumumkan Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) Turki naik menjadi 44.128 orang. Angka ini menjadikan jumlah keseluruhan korban gempa di Turki dan Suriah menjadi lebih dari 50.000 orang.

Bencana nasional yang menimpa Turki dan negara tetangga Suriah itu telah meluluhlantahkan sebanyak 160.000 bangunan, terdiri dari 520.000 apartemen runtuh akibat gempa berkekuatan 7,6 SR, pada 6 Februari 2023.

PBB memperkirakan, sebanyak 20 juta orang di Turki terdampak gempa. Sementara di Suriah ada 8,8 juta orang terkena dampak di Suriah.

Kelompok bisnis lokal memperkirakan nilai kerugian ekonomi akibat gempa Turki mencapai 84 miliar dollar AS. Angka ini setara dengan 10 persen produk domestik bruto (PDB) negara tersebut.

“Nilai kerugian ekonomi akibat kerusakan bangunan dan tempat tinggal diperkirakan mencapai 70,8 miliar dolar AS,” ungkap Konfederasi Perusahaan dan Bisnis Turki (Turkonfed), dikutip Bloomberg.

Pada perhitungan awal Bloomberg Economics sendiri menunjukkan biaya ihwal bencana termasuk pembangunan kembali bisa mencapai sekitar 5,5 persen dari PDB.

Sebagai upaya mengurangi dampak ekonomi, Pemerintah Turki telah mengumumkan larangan PHK di 10 kota dan 10 provinsi terdampak gempa bumi parah yang melanda bagian selatan negara itu.

Larangan PHK tersebut diikuti dengan menawarkan skema bantuan upah bantuan upah sementara sebagai solusi kepada para pekerja dan pelaku bisnis setempat.

“Pemilik bisnis yang tempat kerjanya rusak sedang dan berat mendapat manfaat bantuan untuk menutupi sebagian upah pekerja yang jam kerjanya sudah dipotong,” kata penyataan resmi negara melansir Reuters.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menjanjikan melakukan upaya rekonstruksi cepat akibat gempa yang menghancurkan ratusan ribu bangunan serta menyebabkan jutaan warganya kehilangan tempat tinggal. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

BNI Sumbang Rp77 Triliun ke Penerimaan Negara dalam 5 Tahun

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More

3 hours ago

BI Gratiskan Biaya MDR QRIS untuk Transaksi hingga Rp500 Ribu, Ini Respons AstraPay

Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More

4 hours ago

AstraPay Bidik 16,5 Juta Pengguna di 2025, Begini Strateginya

Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More

4 hours ago

Askrindo Dukung Gerakan Anak Sehat Indonesia di Labuan Bajo

Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More

4 hours ago

Presiden Prabowo Dianugerahi Tanda Kehormatan Tertinggi El Sol del Perú, Ini Maknanya

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More

6 hours ago

RUPS PLN Rombak Pengurus, Berikut Direksi dan Komisaris Terbarunya

Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More

6 hours ago