Categories: Perbankan

Ekonomi Membaik, Menkeu Harap Kredit Naik

Pemerintah berharap di semester II 2015 ini ekonomi akan membaik dan ikut mendorong perbaikan kredit perbankan. Rezkiana Nisaputra

Jakarta–Kendati perekonomian nasional di sepanjang semester I-2015 diperkirakan masih melambat, namun pemerintah meyakini, ekonomi akan kembali membaik di semester II-2015 ini, sejalan dengan penyerapan anggaran pemerintah yang akan lebih maksimal.

Kondisi ini, menurut Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, akan berpengaruh juga kepada pertumbuhan kredit perbankan yang di sepanjang semester I 2015 pertumbuhan kredit perbankan mengalami perlambatan. Dia mengungkapkan, jika pertumbuhan ekonomi membaik maka akan mendorong kredit perbankan.

“Yaa semester I otomatis menurun karena ada pelambatan, tapi kalau antarbank itu ada bank yang masih tumbuh di atas 15% kreditnya,” ujar Bambang, di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 4 Agustus 2015.

Dia menilai, pelambatan ekonomi yang ikut berdampak ke pertumbuhan kredit, lebih disebabkan karena belanja pemerintah di semester I yang belum maksimal, sehingga telah berpengaruh ke tingkat konsumsi masyarakat. Dia berharap agar di semester II ini ekonomi membaik dan mendorong perbaikan kredit bank.

“Jadi kalau kita lihat juga dengan multiplier effect dari belanja pemerintah belum kelihatan di semester I itu, yang ingin kita perbaiki di semester II ini, supaya kredit gross bisa meningkat,” tukas Bambang.

Sebelumnya, Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo mengungkapkan, pihaknya memperkirakan, pertumbuhan kredit perbankan hingga akhir tahun akan berada pada kisaran 13%-14%. Hal tersebut akan tercapai jika pertumbuhan ekonomi nasional dapat menyentuh di kisaran 5%-5,4% di sepanjang tahun ini.

Menurutnya, perlambatan pertumbuhan kredit yang terjadi di triwulan I dan II ini lebih disebabkan oleh suplai kredit dari perbankan yang berkurang, karena permintaan kredit yang masih terbatas, sejalan dengan penyerapan anggaran pemerintah yang belum maksimal.

“Tapi kalau untuk triwulan III dan IV dari sisi permintaan karena ada stimulus dari sisi anggaran fiskalnya, akan meningkat. Secara keseluruhan kami meyakini akhir tahun pertumbuhan kredit 13%-14% itu masih dicapai, dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi antara 5%-5,4,” tutupnya. (*)

@rezki_saputra

Paulus Yoga

Recent Posts

Diduga Kena Serangan Ransomware, BRI Pastikan Data dan Dana Nasabah Aman

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) buka suara soal isu kebocoran data nasabah yang disebabkan… Read More

17 mins ago

Emiten Ritel MR.DIY Bidik Pembukaan 1.000 Toko Baru Tahun Depan

Jakarta - PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) atau emiten ritel Mr.DIY, menyatakan bahwa raihan… Read More

1 hour ago

IHSG Sesi I Ditutup Merah ke Level 6.991, Ini Biang Keroknya

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis, 19… Read More

2 hours ago

Hore! Mulai 21 Desember, BI FAST Mendukung Transaksi hingga 500 Rekening Sekaligus

Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan memperluas layanan BI FAST dengan menghadirkan fitur transaksi kolektif (bulk… Read More

2 hours ago

Harga Saham MDIY Terjun Bebas usai Pencatatan Perdana di BEI

Jakarta – Harga saham PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) anjlok 24,24 persen atau terkena… Read More

3 hours ago

Peran Jasa Keuangan Sangat Krusial Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Jakarta - Wakil Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Jakarta sekaligus Anggota Dewan Komisioner… Read More

3 hours ago