Pembiayaan BRI Tumbuh
Jakarta – Perekonomian global saat ini tengah tak menentu dengan pandemi yang belum usai dan risiko inflasi global akibat perang Rusia Ukraina. Menanggapi hal ini, Direktur Utama BRI Sunarso menyebutkan pihaknya optimis target Perseroan tidak berubah karena memiliki fundamental yang kuat.
Sunarso menyebut, BRI hingga saat ini masih optimis penyaluran kreditnya masih bisa menyentuh kisaran 9%-11%. Perseroan mengungkapkan tidak akan merevisinya dalam waktu dekat karena tingkat likuiditas yang memadai dan modal yang kuat.
“Secara internal, kita punya LDR masih di bawah 90%, 86,96%. Kita right issue kemarin juga mendapat suntikan modal yang cukup besar sehingga punya Rasio Kecukupan Modal (CAR) 24,61%. Kalau melihat ini, rasanya kita tinggal mematrikan antara faktor eksternal dan internal. Faktor internal kita sendiri cukup sehat dan kuat sehingga hingga saat ini kita masih optimis kredit BRI akan tumbuh 9%-11%,” jelas Sunarso, Senin, 25 April 2022.
Meskipun demikian, BRI tidak menutup kemungkinan untuk menaikkan suku bunga apabila dibutuhkan. Sunarso menyebut hal tersebut akan tergantung oleh pasar dan keadaan perekonomian yang ada.
“Kalau untuk mengatasi inflasi katakanlah Central Bank menaikkan suku bunga dan kita tidak, itu aneh dan menurut saya terpaksa harus dinaikkan. Tetapi tidak serta merta, kita harus lihat dulu kalau memang belum perlu menaikkan suku bunga, kita tidak akan naikkan suku bunga. Intinya kita akan mengikuti market,” ucapnya.
Hingga tiga bulan pertama di 2022, Bank BRI mampu mencatatkan kinerja yang baik. Perseroan membukukan laba Rp.12,22 triliun atau tumbuh 78,13% secara year on year (yoy). DPK BRI Group juga tercatat tumbuh 7,39%. Kemudian, portofolio kredit UMKM BRI tumbuh sebesar 9,24% yoy dari Rp826,85 triliun di akhir Maret 2021 menjadi Rp903,29 triliun di akhir Maret 2022. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More