Jakarta – Dalam perdagangan sore ini (22/6) nilai tukar rupiah terhadap dolar as ditutup melemah tipis atau 49 point pada level Rp14.149/US$ bila dibandingkan dari penutupan akhir pekan kemarin (19/6) di level Rp14.100/US$.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan Bank Dunia, IMF maupun OECD mengumumkan revisi pertumbuhan ekonomi global 2020 yang diperkirakan akan terjadi kontraksi sangat berdasar sesuai dengan perkembangan pandemi virus corona yang terus merebak saat ini.
“Pasar kembali bergejolak, apalagi dalam 2 minggu ini pasar difokuskan pada peningkatan kasus pandemi virus corona di banyak negara bagian AS, serta infeksi baru yang terdeteksi di Beijing, Jerman dan Australia,” kata Ibrahim dalam risetnya di Jakarta, Senin 22 Juni 2020.
Sebelumnya, dalam laporan terbaru Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memproyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini terkontraksi alias minus 6 hingga 7,6%. Proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut jauh lebih rendah dibandingkan proyeksi Bank Dunia yang minus 5,2%.
Menurutnya, Bank Indonesia (BI) begitu percaya diri bahwa perekonomian RI akan kembali membaik, bahkan mata uang garuda saat ini sudah sesuai dengan fundamentalnya. Hal ini menandakan bahwa optimisme pasar apalagi BI juga melakukan intervensi dipasar valas, Obligasi dan SUN dalam perdagangan DNDF.
“Kalau seandainya minggu kemarin Bank Indonesia menurukan suku bunga acuan sebesar 25 bps dibarengi dengan penurunan suku bunga kredit kemungkinan pasar akan merespon positif,” tambah Ibrahim.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (22/6) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.209/US$ terlihat menguat dari posisi Rp14.242/US$ pada perdagangan Jumat kemarin (19/6). (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More
Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menargetkan jumlah agen asuransi umum mencapai 500 ribu… Read More
Jakarta – Di tengah fenomena makan tabungan alias mantab akhir-akhir ini, pertumbuhan antara ‘orang-orang tajir’… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut tren pertumbuhan UMKM cenderung melambat, sejalan dengan risiko kredit UMKM… Read More