IMF
Jakarta – Pertumbuhan ekonomi global kembali diprediksi melemah. International Moneteray Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,2% pada 2016.
Melemahnya pertumbuhan global, menurut Analis FXTM Lukman Otunuga, dipicu oleh kekhawatiran akan dampak harga komoditas yang semakin rendah dan masalah Tiongkok mengekspos sejumlah negara besar ke risiko negatif.
IMF sendiri secara gambling menyampaikan kekhawatirannya tentang potensi dampak ekonomi dan politik yang serius dari Brexit terhadap ekonomi Zona Euro yang rapuh. Hal ini tentu berpotensi menggangu sentiment investor.
Namun demikian, minggu lalu pasca pernyataan IMF tersebut, nyatanya pasar globar tidak terpengaruh masalah Brexit. Di lain sisi, apresiasi hebat harga minyak, ujar Lukman, justru merebut perhatian, sehingga saham global pun mendapat dukungan karena selera risiko investor tetap positif. (*)
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More