IMF
Jakarta – Pertumbuhan ekonomi global kembali diprediksi melemah. International Moneteray Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,2% pada 2016.
Melemahnya pertumbuhan global, menurut Analis FXTM Lukman Otunuga, dipicu oleh kekhawatiran akan dampak harga komoditas yang semakin rendah dan masalah Tiongkok mengekspos sejumlah negara besar ke risiko negatif.
IMF sendiri secara gambling menyampaikan kekhawatirannya tentang potensi dampak ekonomi dan politik yang serius dari Brexit terhadap ekonomi Zona Euro yang rapuh. Hal ini tentu berpotensi menggangu sentiment investor.
Namun demikian, minggu lalu pasca pernyataan IMF tersebut, nyatanya pasar globar tidak terpengaruh masalah Brexit. Di lain sisi, apresiasi hebat harga minyak, ujar Lukman, justru merebut perhatian, sehingga saham global pun mendapat dukungan karena selera risiko investor tetap positif. (*)
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat, pada pekan keempat April 2025, aliran modal asing masuk atau capital… Read More
Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk sepakat mengangkat… Read More
Jakarta -- PT Bank Central Asia (BCA) Tbk memang juara. Tak hanya di kinerja bisnis,… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Jumat, 25 April 2025 kembali… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan 21-25 April 2025 mengalami penguatan sebesar… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa data perdagangan saham pada pekan ini,… Read More