Moneter dan Fiskal

Ekonomi Global 2026 Diramal Masih Tertekan, Bos BI Beberkan Pemicunya

Poin Penting

  • Ekonomi global masih tertekan 2025–2026 akibat fragmentasi pertumbuhan antarnegara dan ketidakpastian tinggi di pasar keuangan.
  • Kebijakan tarif resiprokal AS yang diperluas hingga 70 negara, termasuk Indonesia, memicu perlambatan perdagangan dan pertumbuhan ekonomi dunia.
  • Pertumbuhan ekonomi global diproyeksi melemah dari 3,3 persen (2024) menjadi 3,1 persen (2025) dan 3 persen (2026).

Jakarta – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan perekonomian global diperkirakan masih akan menghadapi tekanan pada 2025 dan 2026. Kondisi ini dipicu oleh fragmentasi pertumbuhan antarnegara yang menimbulkan ketidakpastian tinggi di pasar global.

Pada 2025 hingga 2026, kata Perry, ekonomi dunia diperkirakan akan tetap diliputi ketidakpastian yang besar karena kebijakan tarif baru yang diterapkan pemerintah Amerika Serikat (AS) serta berlanjutnya ketegangan geopolitik global. Hal ini menyebabkan melambatnya ekonomi dan ketidakpastian di pasar keuangan global

Perry merinci, pada April 2025 pemerintah AS menerapkan kebijakan tarif resiprokal yang awalnya mencakup 44 negara, kemudian diperluas menjadi 70 negara. Kebijakan tersebut mengenakan tarif tinggi tidak hanya kepada Tiongkok, Kanada, Meksiko, dan Uni Eropa, tetapi juga kepada sejumlah negara Asia, termasuk Indonesia. 

“Kebijakan tarif yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika Serikat ini kemudian berdampak kepada pola perdagangan dunia dan juga pada melambatnya pertumbuhan ekonomi,” kata Perry dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu, 12 November.

Baca juga: Redenominasi: Menguji Kesiapan Fondasi Ekonomi Indonesia

Selain itu, Perry memproyeksikan ekonomi global pada 2025 hanya akan tumbuh sebesar 3,1 persen, menurun dari 3,3 persen pada 2024. Pelemahan ini diprediksi berlanjut pada 2026, dengan pertumbuhan hanya sekitar 3 persen.

Menurutnya, perbedaan laju pertumbuhan antarnegara ini menunjukkan semakin terpecahnya dinamika ekonomi global. 

“Pertumbuhan ekonomi di AS dan juga Tiongkok dalam kecenderungan melambat, sementara ke beberapa negara masih cukup bagus seperti Uni Eropa dan India, tapi kesemuanya pertumbuhannya itu lebih rendah pada tahun 2025 dibandingkan 2024,” jelasnya.

Baca juga: Strategi iCIO 2026: Tekankan Investasi Teknologi di Tengah Ancaman Ekonomi Global

Perry juga menilai kebijakan tarif AS ini turut memperlambat tren penurunan inflasi global, dan memicu meningkatnya inflasi di beberapa negara, termasuk AS sendiri. Tahun ini inflasi global diperkirakan 4,3 persen, sementara tahun 2026 juga diramal menurun jadi 4,1 persen.

“Kebijakan tarif itu juga memengaruhi lebih lambatnya tren penurunan inflasi dunia yang sampai dengan penurunan satu tahun ini cukup cepat tapi kemudian berbalik kemudian inflasi dunia itu malah beberapa negara termasuk Amerika ada kecenderungan meningkat,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editor’s Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

11 mins ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

44 mins ago

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI, Bukti Peran Strategis dalam Stabilitas Ekonomi RI

Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More

55 mins ago

Segini Kekayaan Menhut Raja Juli Antoni yang Diminta Mundur Anggota DPR

Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More

1 hour ago

DJP Tunjuk Roblox dan 4 Perusahaan Digital Jadi Pemungut PPN, Ini Rinciannya

Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More

1 hour ago

ASII Gairahkan Pasar Otomotif Nasional Lewat Astra Auto Fest 2025

Poin Penting ASII membuka Astra Auto Fest 2025 di BSD sebagai upaya mendorong pasar otomotif… Read More

2 hours ago