Kesenjangan Hingga Stabilitas CAD Masih Jadi Tantangan Perekonomian
Jakarta – Pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta terus mengalami peningkatan sejak triwulan III 2015 yang tercatat mencapai 6,12%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) di triwulan IV 2015 perekonomian DKI Jakarta tumbuh sebesar 6,48% (year on year/yoy).
Dorongan dari dua triwulan terakhir di 2015 ini mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta, sehingga untuk keseluruhan 2015 dapat tumbuh cukup tinggi yaitu mencapai 5,88%, tidak jauh berbeda bila dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 5,91%.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta, Doni P. Joewono mengatakan, dorongan peningkatan pertumbuhan di triwulan IV 2015 terutama berasal dari gencarnya realisasi anggaran belanja baik dari Pemerintah pusat maupun Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta.
“Serta adanya dorongan yang cukup tinggi dari sisi produksi terutama pada sektor industri, transportasi, komunikasi dan jasa keuangan,” ujar Doni.
Selain itu, peningkatan realisasi belanja APBD DKI Jakarta, yang didorong oleh berbagai program percepatan belanja oleh Pemda serta peningkatan belanja pemerintah pusat melalui Kementerian dan Lembaga yang ada di Jakarta, berdampak signifikan pada meningkatnya konsumsi pemerintah DKI Jakarta.
Namun, kata dia, kondisi permintaan belum mengalami penguatan dengan konsumsi rumah tangga dan investasi sektor swasta masih tumbuh lemah. Demikian halnya dengan permintaan eksternal, lemahnya ekonomi global masih berdampak pada pertumbuhan ekspor yang masih menurun pada triwulan ini.
Dengan perkembangan tersebut, perbaikan pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan terus berlanjut pada 2016. Realisasi angka pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan stabilitas ekonomi makro yang tetap terjaga, diharapkan dapat memberikan ekspektasi positif untuk mendorong pertumbuhan investasi swasta.
Kondisi tersebut didukung pula oleh penurunan suku bunga (BI Rate) menjadi 7,5%, implementasi berbagai Paket Kebijakan Pemerintah serta dukungan stimulus fiskal, khususnya pada pembangunan proyek infrastruktur di ibukota.
Menurutnya, konsumsi rumah tangga sebagai motor penggerak perekonomian juga diperkirakan meningkat sejalan dengan peningkatan optimisme konsumen, sebagaimana tercermin pada peningkatan Indeks Tendensi Konsumen (BPS) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (BI).
“Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta akan terus memonitor berbagai perkembangan baik di tingkat regional, nasional, maupun eksternal, sekaligus memperkuat koordinasi dengan Pemda Provinsi DKI Jakarta untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta,” tutupnya. (*) Rezkiana Nisaputra
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More