Jakarta – Bank Indonesia (BI) diprediksi kembali menaikan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate miliknya, hal tersebut seiring dengan masih membaiknya kondisi ekonomi dari negara Amerika Serikat (AS).
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Direktur Bank CIMB Niaga, Tigor Siahaan, setelah menghadiri persiapan Indonesia Banking Expo (IBEX) 2018 di Jakara. Tigor menilai, suku bunga acuan AS masih akan terus naik hingga akhir tahun 2018.
“Saya rasa kemungkinan ada kenaikan, tergantung bagaimana sikap mereka (BI) melihat sukbung di Amerika itu,” kata Tigor di Jakarta, Rabu 14 November 2018.
Tigor menambahkan, BI masih terus mengantisipasi pergerakan suku bunga AS tersebut dengan berbagai regulasi yang telah dilakukan guna menjaga stabilitas.
Tigor menilai, pertumbuhan ekonomi AS masih sangat stabil dan sangat baik, hal tersebutlah yang perlu diwaspadai oleh negara negara emerging market.
“Amerika sendiri itu, dari segi pertumbuhannya sangat baik. Pertumbuhan 3% di dua quarter, yang quarter kedua mencapai 3 itu sangat baik, jadi mereka merasa harus hati-hati juga,” tambah Tigor.
Sebelumnya, sepanjang 2018 BI telah menaikkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate sebanyak 150 bps pada bulan Mei Juni dan Agustus sehingga kini berada di level 5,75%. Sedangkan pada hari ini (15/11) BI telah melaksanakan Rapat Dewan Gubernur bulan November guna memutuskan angka suku bunga tersebut.(*)
Jakarta - Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mengubah cara hidup masyarakat, terutama dalam hal… Read More
Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir bakal melanjutkan program ‘bersih-bersih BUMN’ jilid kedua dalam melawan… Read More
Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada hari ini (8/11) melaporkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja… Read More
Bandung – Direktur Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Meirijal Nur, mengungkapkan PT Geo Dipa Energi (Persero)… Read More
Jakarta – Kinerja Bank Riau Kepri Syariah (BRK Syariah) hingga September 2024 menunjukkan tren positif… Read More
Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka opsi untuk ‘menyatukan’ PT… Read More