News Update

Ekonom : Sudah Saatnya Bank Melakukan Transformasi Layanan

Jakarta – Perbankan harus cepat tanggap menyikapi perkembangan bisnis digital dan melakukan transformasi layanan. Pasalnya, layanan keuangan berbasis teknologi (financial technology/ fintech) saat ini berkembang dengan pesat sejalan dengan kemajuan teknologi.

Hal tersebut tidak bisa dielakan, faktanya, nilai transaksi di fintech telah mencapai 18,64 miliar dollar AS (menurut data Riset Statista) di tahun 2016.

Melihat fakta ini, tentu Perbankan perlu was-was, dan harus berbenah serta melakukan transformasi layanan. Karena bukan tidak mungkin, kedepan peran fintech lebih mendominasi dibandingkan perbankan untuk hal pendanaan.

Hal itu pun diakui Ekonom, yang kini menjabat sebagai Rektor Universitas Katholik Atmajaya, A. Prasetyantoko.

Menurutnya mau tidak mau dan suka atau tidak suka perbankan saat ini sudah harus melakukan transformasi layanan. Hal tersebut dikarenakan perkembangan teknologi sudah sangat cepat berubah.

“Fintech sudah tidak bisa lagi ditolak, karena mautidak mau, suka tidak suka perkembangan teknologi sudah sangat cepat,” kata Prasetyantoko diacara talkshow Infobank dengan tema “Transformasi Layanan Perbankan Menembus Era Digital” di Jakarta, Selasa, 10 Oktober 2017.

Ia sendiri mencontohkan salah satu aksi perbankan yang bergerak cepat melakukan transformasi layanan, salah satunya Bank BTPN lewat produk Jenius.

Produk tersebut dinilainya salah satu bentuk tranformasi layanan bank yang bisa di contoh. Karena dengan produk itu, nasabah tidak perlu datang ke bank untuk membuka tabungan.

“Dalam riset kami, orang ingin nabung banyak, namun bank tidak bisa menjangkau semua. Namun kita liat produk jenius berhasil masuk ke masyarakat bawah,” jelasnya.

Baca juga :

Tidak Bertranformasi, ‎Bank Dapat Tergilas Fintech

Fintech Siap Masuk Penuhi Kebutuhan Pembiayaan Rp800 T

Sementara itu ditempat yang sama, CEO Investree, Adrian Gunadi menyarankan, sebelum bank melakukan transformasi layanan berbasis digital, perlu menguatkan infrastruktur IT.

Dan hal tersebut diakuinya sudah banyak dilakukan oleh banyak bank saat ini. Langkah itu dilakukan agar tidak tertinggal dengan para kompetitornya.

“Benerapa bank sudah menerapkan, bisnis model teknologi. Karena memang spiritnya sama,” jelasnya.

Dwitya Putra

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

40 mins ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

1 hour ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

2 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

21 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

21 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

21 hours ago