Ekonomi dan Bisnis

Lewat Cara Ini, Pertamina Dinilai Mampu Jaga Kuota BBM Subsidi

Jakarta – Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad menilai, Pertamina mampu menjaga kuota BBM subsidi tepat sasaran. Termasuk diantaranya, melalui sistem dan teknologi informasi yang digunakan BUMN tersebut.

“Oke sih. Melalui teknologi informasi, Pertamina bisa menjaga kuota BBM subsidi agar tepat sasaran. Meski tentu saja, tetap harus ditingkatkan,” kata Tauhid, dikutip Jumat, 19 Juli 2024.

Tauhid sependapat, penggunaan teknologi informasi tersebut bisa mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi. Sebab, Pertamina bisa memastikan kendaraan mana saja yang boleh membeli BBM bersubsidi plus batasan volume yang boleh dibeli.

“Teknologi tersebut mendeteksi nomor kendaraan dan jenis yang boleh menggunakan BBM subsidi,” jelasnya.

Baca juga: Reethau Group Teken PJBG dengan Pertamina EP, Siap Dukung Kemandirian Energi Nasional

Ia berharap, ke depannya Pertamina bisa terus menjaga agar kuota BBM subsidi dan lebih tepat sasaran. Caranya melalui perbaikan dan peningkatan teknologi tadi.

Melalui upaya itu, Tauhid berharap BUMN energi itu bisa lebih menekan risiko penyalahgunaan, termasuk kemungkinan penyalahgunaan barcode .

Dengan improvement teknologi, Tauhid berharap, bisa mendeteksi sejauh mana jarak yang sudah ditempuh kendaraan pengguna BBM subsidi itu. Apakah ada penambahan kuota BBM subsidi yang digunakan atau tidak. Dengan begitu bisa dipastikan BBM yang dibeli memang untuk kepentingan transportasi.

“Makanya, Pertamina tetap perlu melakukan penajaman dan meningkatkan teknologinya,” bebernya.

Selain itu, Tauhid juga mengusulkan penambahan pengawas eksternal. Peningkatan pengawasan tersebut, dinilai Tauhid membuat Pertamina bisa semakin menjaga kuota BBM subsidi dan tepat sasaran.

“Ini untuk memperbaiki dan melengkapi teknologi di lapangan,” bebernya.

Mengenai upaya BUMN tersebut dalam menjaga kuota BBM subsidi dan agar tepat sasaran, sebelumnya disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

Nicke menyebut, dalam upaya tersebut, antara lain Pertamina menggunakan teknologi informasi untuk memantau pembelian BBM bersubsidi di SPBU-SPBU secara real time.

Baca juga: Para Menteri Jokowi Beda Suara Soal Pembatasan Pembelian BBM Bersubsidi

Upaya tersebut, kata Nicke, dilakukan melalui pengembangan alert system yang mengirimkan exception signal dan dimonitor langsung dari command center Pertamina.

Melalui sistem ini, data transaksi tidak wajar seperti pengisian di atas 200 liter Solar untuk satu kendaraan bermotor atau pengisian BBM bersubsidi kepada kendaraan yang tidak mendaftarkan nomor polisi (nopol) kendaraannya akan termonitor langsung oleh Pertamina. (*)

Editor : Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

IHSG Tinggalkan Level 7.000, BEI Beberkan Biang Keroknya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More

8 mins ago

Ekonomi AS dan China Turun, Indonesia Kena Imbasnya?

Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More

18 mins ago

KB Bank Beri Suntikan Pembiayaan untuk Vendor Tripatra

Jakarta – KB Bank menjalin kemitraan dengan PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) melalui program… Read More

2 hours ago

IHSG Hari Ini Ditutup Anjlok 1,84 Persen, Tembus Level 6.977

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Kamis, 19 Desember 2024, kembali… Read More

3 hours ago

Asuransi Bintang Siap Implementasikan PSAK 117 Mulai 1 Januari 2025

Jakarta - Per 1 Januari 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewajibkan seluruh perusahaan asuransi dan… Read More

3 hours ago

Mengenal Bashe Ransomware yang Diduga Serang BRI, Apa Bahayanya?

Jakarta – Meski dikabarkan mengalami serangan ramsomware, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) memastikan saat ini data… Read More

3 hours ago