Moneter dan Fiskal

Ekonom Sebut Pemangkasan BI Rate 25 Bps di Luar Ekspektasi, Ini Alasannya

Jakarta – Head of Research and Chief Economist Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto, memberikan tanggapan terkait dengan pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) sebanyak 25 basis poin (bps) menjadi 5,00 persen.

Menurutnya, pemangkasan suku bunga BI 25 bps tersebut di luar dari perkiraan atau ekspektasi Mirae Asset maupun konsensus yang diberikan, di mana pemangkasan tersebut diperkirakan tidak mendesak dilakukan pada bulan ini.

“Kami sebelumnya memperkirakan akan ada pemangkasan lebih lanjut, namun tidak mendesak pada bulan ini, terlebih dengan kinerja pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 yang sangat kuat mencapai 5,12 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan konsensus 4,8 persen,” kata Rully dalam risetnya di Jakarta, Kamis, 21 Agustus 2025.

Baca juga: BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5 Persen di Agustus 2025

Rully menyebut, salah satu pertimbangan utama dari penurunan BI rate kemarin adalah untuk memperbaiki transmisi kebijakan moneter yang belum optimal, terlihat dari pertumbuhan kredit yang terus mengalami penurunan, terutama kredit modal kerja yang pada bulan Juli hanya sebesar 3,08 persen year-on-year (yoy).

“Bank masih lebih memilih untuk menempatkan dananya di SBN, yang menyebabkan imbal hasil SBN untuk semua tenor mengalami penurunan, termasuk tenor 10 tahun yang masih cukup stabil di kisaran 6,4 persen,” imbuhnya.

Kredit Perbankan Masih Lambat

Ia menilai, kelanjutan penurunan suku bunga acuan BI nantinya akan lebih dipengaruhi oleh kondisi nilai tukar Rupiah karena inflasi diyakini masih akan tetap terkendali.

Adapun, pada periode Juli 2025, pertumbuhan kredit perbankan masih mengalami perlambatan menjadi 7,03 persen yoy dari periode Juni 2025 yang tumbuh 7,77 persen.

Baca juga: BI Cermati Peluang Pemangkasan Suku Bunga hingga Akhir 2025

Berdasarkan jenis kredit, kredit modal kerja mengalami perlambatan signifikan hanya tumbuh 3,08 persen yoy, sementara kredit investasi tetap tumbuh solid hingga 12,4 persen yoy. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

46 mins ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

2 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

2 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

3 hours ago

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI, Bukti Peran Strategis dalam Stabilitas Ekonomi RI

Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More

3 hours ago

Segini Kekayaan Menhut Raja Juli Antoni yang Diminta Mundur Anggota DPR

Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More

3 hours ago