Jakarta – Pemerintah pada Minggu lalu telah menetapkan Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran (RAPBN) 2019 beserta Nota Keuangannya.
Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Yustinus Prastowo menilai, rancangan RAPBN 2019 disusun cukup optimis, namun tetap realistis. Yustinus menilai, target yang ditetapkan menunjukkan kemandirian anggaran yang signifikan.
“Dari sisi pendapatan negara, ini kali pertama tembus Rp2000 triliun, disini letak mandiri dari APBN. Porsi pajak akan meningkat dari 70 persen pada 2018 jadi 80 persen pada 2019. Ini menunjukkan kalau menopang APBN dari pajak ya kita mandiri,” kata Yustinus di Jakarta, Kamis 23 Agustus 2018.
Tercatat untuk pertama kalinya Pendapatan Negara ditargetkan tembus Rp2.000 triliun atau tepatnya Rp2.142 triliun. Penerimaan perpajakan dipatok Rp 1.781 triliun dengan rincian penerimaan pajak Rp 1.572,4 triliun, penerimaan kepabeanan dan cukai Rp 208,6 triliun. Sedangkan penerimaan PNBP ditargetkan sebesar Rp361,1 triliun.
Yustinus Prastowo menyampaikan, meski penerimaan pajak ditargetkan meningkat signifikan, tetapi cukup realistis mengingat tren kinerja Ditjen Pajak yang kian membaik sebagai hasil kemajuan reformasi perpajakan.
Sebagai informasi, tercatat angka penerimaan pajak hingga 20 Agustus 2018 tercatat telah mencapai Rp760,57 triliun atau sudah mencapai 53,41% dari target tahun 2018. Angka tersebut tumbuh 15,49% dibanding penerimaan periode yang sama tahun 2017. (*)
Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono turun tangan mengatasi kisruh yang membelit Koperasi Produksi Susu… Read More
Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) menyakini proses kelompok usaha bank… Read More
Jakarta – MUFG Bank Cabang Jakarta, berhasil mencatatkan kinerja positif pada kuartal III 2024. Berdasarkan… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I, hari ini, 15 November… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat volume impor susu Indonesia pada periode Januari-Oktober 2024 sebesar 257,30… Read More