Moneter dan Fiskal

Ekonom Prediksi, 2018 Bunga Acuan Bisa Dibawah 4%

Jakarta – Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih memiliki ruang untuk kembali menurunkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate di 2018 dari posisi saat ini 4,25 persen. Pada tahun depan, bunga acuan BI diprediksi akan turun pada kisaran 25 – 75 basis points (bps).

Demikian pernyataan tersebut seperti dispaikan oleh Kepala Ekonom Danareksa Research Institute Damhuri Nasution, dalam seminar “Economic and Banking Outlook 2018” di Jakarta, Kamis, 5 Oktober 2017. Menurutnya, hingga akhir 2018 suku bunga acuan akan berada diposisi 3,50 – 4,00 persen.

Namun, untuk tahun ini diperkirakan suku bunga acuan tetap akan berada diangka 4,25 persen setelah BI menurunkan sebanyak 175 bps sejak awal 2016. Sementara keputusan BI untuk menurunkan bunga acuannya di periode Agustus – September 2017 sebesar 50 bps, merupakan sejalan dengan laju inflasi yan rendah

“Dengan prospek inflasi yang semakin menurun, nilai tukar Rupiah yang relatif stabil dan Current Account Deficit (CAD) yang terjaga maka potensi penurunan suku bunga acuan tetap ada di tahun depan,” ujar Damhuri.

Dia menilai, inflasi terus berada dalam tren menurun dan diperkirakan akan bergerak dalam kisaran 3,5 – 4,0 persen. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa harga beberapa kebutuhan pokok yang tinggi pada awal tahun berpotensi turun dan pasokan bahan pangan akan naik dalam beberapa bulan berikutnya.

“Sehingga inflasi umum terjaga, terlebih bila impor beberapa kebutuhan pokok dibuka di luar musim panen,” kata Damhuri.

Sedangkan pada tahun 2018, tekanan inflasi akan tetap terjaga dan berada dalam tren penurunan yakni berada dikisaran 2,5 – 3,5 persen. Menurut Damhuri, pendorong inflasi rendah karena faktor eksternal masih kondusif, sementara dari domestik pemerintah akan berupaya menjaga inflasi saat memasuki tahun Pemilu.

“RAPBN 2018 menunjukkan tidak ada rencana pemerintah menaikkan administered prices pada tahun 2018 dan dampak kenaikan administered price yg dilakukan pemerintah pada 2017 akan hilang di tahun 2018, sehingga inflasi akan turun signifikan,” jelasnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Laba BRK Syariah Kuartal III 2025 Tumbuh 3,46 Persen, Ini Penopangnya

Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More

13 hours ago

BCA Siapkan Rp42,1 Triliun Uang Tunai untuk Nataru 2025/2026

Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More

13 hours ago

Aliran Modal Asing Keluar RI Rp0,13 Triliun di Pertengahan Desember 2025

Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More

13 hours ago

Bank Muamalat Catat Kenaikan Double Digit pada Pembiayaan Multiguna iB Hijrah

Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More

14 hours ago

Keluarga Ini Jadi Paling Tajir di Taiwan Berkat Bank dan Asuransi, Intip Siapa Mereka

Poin Penting Daniel dan Richard Tsai jadi orang terkaya Taiwan dengan kekayaan USD13,9 miliar dari… Read More

15 hours ago

Bank Mega dan Metro Hadirkan Season of Elegance Fashion Show, Diskon hingga 70 Persen

Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More

15 hours ago