Moneter dan Fiskal

Ekonom: Perubahan Jadwal RDG BI Jadi Sinyal Kuat Kenaikan Suku Bunga

Jakarta – Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk mengundurkan agenda Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada bulan September dinilai sebagai ancang-ancang BI untuk kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7 days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) miliknya seiring menunggu keputusan yang dilaksanakan oleh dari bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed).

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah juga menyebut, The Fed diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunganya pada bulan ini.

“Kalau dugaan Saya BI sudah kasih sinyal clear tidak mau memutuskan dulu kalau the Fed gak putus, itu artinya BI khawatir banget. Karena ada keyakinan Fed menaikan suku bunga,” kata Pieter seusai menghadiri seminar LPS di JS Luwansa Hotel Jakarta, Selasa 25 September 2018.

Dirinya menambahkan, kenaikan suku bunga acuan BI pada bulan Agustus lalu dinilai mempersempit ruang BI untuk menaikan suku bunganya kembali. Sebab, pada bulan tersebut The Fed tidak menaikan suku bunga miliknya.

“Kemarinkan BI sudah naikan suku bunga padahal Fed tidak naikan suku bunga dan itu sebenernya gak pas, buktinya nilai tukar tetap saja di Rp14.800 perdollar, artinya kenaikan suku bunga waktu itu sia-sia,” kata Pieter.

Sebelumnya, RDG bulan September memang diputuskan bergeser menjadi pekan keempat. Padahal biasanya, RDG dilakukan pada pekan kedua atau ketiga setiap bulannya.

RDG bulan ini akan dilakukan pada 26-27 September 2018, yang akan membahas perkembangan ekonomi terkini, baik secara domestik maupun global. Di hari terakhir RDG tersebut akan diputuskan untuk menaikkan atau mempertahankan suku bunga acuan BI.

Sebelumnya, sepanjang 2018 BI telah menaikkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate sebanyak 125 bps pada bulan Mei Juni dan Agustus sehingga kini berada di level 5,5%. Namun sepertinya kebijakan tersebut belum dapat memulihkan nilai tukar rupiah. Oleh karena itu, diperkirakan BI akan kembali menaikkan suku bunganya pada bulan September ini.(*)

Suheriadi

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

9 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

10 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

12 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

13 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

14 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

16 hours ago