Jakarta – Pengamat Ekonomi Hasan Zein Mahmud mengatakan, portofolio investasi BPJS Ketenagakerjaan (BPJS-TK) dinilai lebih aman. Sikap atau prinsip kehati-hatian ini tercermin dari keuntungan atau yield yang diperoleh BPJS-TK dari investasi dana pekerja yang terkumpul.
“Hasil yield hingga November 2020, hampir sama dengan yield Surat Utang Negara selama 10 tahun yang berkisar di 6,8-6,9% per tahun. Ini menunjukkan, titik tekan investasi yang dilakukan oleh BPJS terhadap dana pekerja lebih mengarah ke keamanan,” jelas Hasan yang juga Mantan Direktur Utama Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode pertama (1991-1996), pada sebuah webinar, 23 Maret 2021.
Hasan menjelaskan, dari total jumlah dana sebesar Rp472,9 triliun, BPJS-TK menempatkan Rp307,38 atau sebesar 65% portfolionya ke Surat Utang Negara per 30 November 2020. Selain itu, BPJS TK juga menempatkan Rp70,50 triliun ke saham-saham LQ 45. Sisanya adalah ke instrumen seperti deposito, reksadana, dan properti.
Lebih jauh, Hasan mengingatkan bahwa setiap masyarakat maupun institusi harus memiliki 3 hal sebelum berinvestasi ke pasar modal. 3 hal tersebut adalah Duit, Kemampuan, dan Waktu.
Jumlah dana dan jangka waktu memang tidak menjadi kendala bagi BPJS-TK. Meskipun demikian, kemampuan untuk berinvestasi dan memilih asset-aset yang tepat perlu terus diasah agar tidak menyebabkan kerugian negara. Hasan mengimbau agar BPJS TK terus mengasah kemampuannya dalam mengalokasikan dan memilih aset yang tepat. (*) Evan Yulian Philaret
Editor: Rezkiana Np
Oleh Eko B. Supriyanto, Chairman Infobank Media Group HIDUP makin berat. Awal 2025 semuanya menjadi… Read More
Direktur Utama PT Jasaraharja Putera Bapak Abdul Haris, memaparkan kinerja JRP Insurance sepanjang tahun 2024… Read More
Hadirnya Fitur Cardless Withdrawal memberikan kemudahan bagi nasabah BRI maupun bank lain yang terintegrasi dengan… Read More
Jakarta - Sinar Mas Land melalui anak perusahaannya, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), secara… Read More
Jakarta – Rencana pemerintah mengenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen untuk sekolah internasional, mulai Januari… Read More
Jakarta – Tantangan inflasi medis masih menghantui industri asuransi kesehatan di 2025. Pasalnya, Mercer Marsh Benefits… Read More