Jakarta — Kombinasi kebijakan Bank Indonesia (BI) yang melakukan pengetatan dan pelonggaran melalui kenaikan suku bunga BI 7-day Reverse Repo Rate serta kebijakan maksimum nilai kredit atau Loan to Value (LTV) dinilai sangat tepat dalam mengantisipasi fluktuasi global.
Hal tersebut disampaikan oleh Ekonom senior Raden Pardede pada acara Seminar Infobank “Prospek Bisnis Mortgage Setelah Relaksasi LTV: Bagaimana Developer dan Bank Mengambil Peluang?” di Shangri-La Hotel Jakarta. Raden menilai kebijakan tersebut sudah tepat seiring dengan menguatnya nilai tukar rupiah.
“Apa yang dilakukan bank Indonesia saya kira sudah ke arah yg tepat. Langkah BI sudah tepat. Disatu sisi suku bunga naik untuk ngerem di satu sisi melonggarkan. Simplenya harga kenaikan nilai tukar saat ini sudah lebih bagus,” kata Raden Pardede di Shangri-La Hotel Jakarta, Kamis 12 Juli 2018.
Sebagai informasi, usai kenaikan suku bunga 50 basis poin (bps) nilai tukar Rupiah kembali menguat dikisaran Rp14.300 per dollar. Namun dirinya mengimbau kepada bank sentral agar tidak lengah dalam mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed.
Tak hanya itu, BI juga melaksanakan kebijakan relaksasi maksimum nilai kredit atau Loan to Value (LTV) kredit pemilikan rumah (KPR). Dirinya menilai kebijakan tersebut dapat mendongkrak segmen properti namun dirinya mengimbau seluruh pemangku kepentingan untuk ikut mendukung kebijakan tersebut dengan policy yang positif.
“Saya hanya mengingatkan solusi permasalahan perumahan harus komprehensif. Persoalan rumah ini tidak hanya LTV saja ada masalah tanah lainnya yang menjadi problem. Oleh karena itu pemerintah harus terapkan kebijakan fiskal, gunanya fiskal policy supaya income naik,” tambah Raden.
Dirinya menyebut segmen properti masih sangat menarik dan diproyeksikan masih dapat tumbuh dan dikembangkan, sebab segmen tersebut memiliki multiplier effect terhadap perekonomian nasional maupun daerah.(*)
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More