Perbankan dan Keuangan

Ekonom Ini Kasih ‘Resep’ Buat Dongkrak Pertumbuhan DPK

Jakarta – Ekonom Senior INDEF, Aviliani mengatakan bahwa dibutuhkan instrumen baru untuk mengakselerasi pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang semakin melemah.

Adapun, DPK per November hanya tumbuh 3,04 persen yoy, dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,43 persen yoy. Sedangkan, pertumbuhan kredit mencapai 9,74 persen yoy.

“Ini sudah terjadi bertahun-tahun, jadi bukan hanya karena Covid saja tapi juga sudah cukup lama terjadi. Ini artinya apa? Perlu ada instrumen baru di Dana Pihak Ketiga agar orang itu menempatkan dana di dalam negeri sendiri,” ujar Aviliani dalam Diskusi Publik Ekonom Perempuan INDEF, Kamis 28 Desember 2023.

Baca juga: DPK Perbankan 2024 Diramal Bakal Menguat, Ini Pendorongnya

Selain itu, lanjut Aviliani, yang memengaruhi lemahnya pertumbuhan DPK, yakni adanya kecenderungan dari kaum milenial mulai beralih untuk menempatkan dananya pada instrumen lain, seperti saham dan obligasi.

“Kaum milenial sekarang juga tidak hanya menempatkan uang di bank tapi sebenarnya sudah pakai instrumen saham, obligasi, sehingga ini juga mempengaruhi dana pihak ketiga semakin apa ke depan semakin rendah karena instrumen investasi dari milenial itu udah mulai berkembang,” ungkapnya.

Baca juga: Meski DPK Melambat, Bos OJK Bilang Likuiditas Perbankan Tetap Terjaga

Sementara itu, pertumbuhan kredit masih tergolong cukup baik. Meski demikian, bila dilihat dari sektornya, yang bertumbuh hanya pada sektor makanan minuman dan pariwisata. Aviliani pun memperkirakan hingga akhir tahun pertumbuhan kredit belum akan bisa mencapai doubel digit.

“Yang bertumbuh itu pada makanan minuman, sektor pariwisata. Jadi yang berkaitan dengan perilaku masyarakat. Sedangkan sektor properti itu agak lambat pertumbuhannya. Jadi sebenarnya dari pertumbuhan kredit itu masih bagus, tapi memang nggak bisa double digit untuk tahun ini,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Jumlah SID Naik, BEI Gaspol Tingkatkan Keaktifan Investor di Pasar Modal

Balikpapan – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah single investor identification (SID) menembus 14 juta per… Read More

9 hours ago

Generali Indonesia Beri Perlindungan Asuransi bagi 6.000 Pelari di PLN Electric Run 2024

Jakarta – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) terus mendukung berbagai kegiatan yang mempromosikan kesehatan… Read More

9 hours ago

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

16 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

17 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

1 day ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

1 day ago