Perbankan

Ekonom Citi: Tambahan Dana SAL Rp76 Triliun Perluas Penyaluran Kredit

Poin Penting

  • Injeksi SAL Rp76 triliun ke perbankan dinilai menciptakan ruang likuiditas besar, dengan total likuiditas 2025 diperkirakan mencapai Rp400 triliun, tertinggi sejak masa Covid-19.
  • Penambahan likuiditas diproyeksikan memperbaiki rasio likuiditas perbankan dan meningkatkan kapasitas penyaluran kredit.
  • Pemerintah menegaskan penempatan SAL turut mendorong pertumbuhan kredit, yang mencapai 7,2 persen yoy pada September 2025.

Jakarta – Penempatan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) tambahan sebesar Rp76 triliun ke perbankan dinilai akan menciptakan ruang likuiditas yang cukup besar bagi industri perbankan.

“Tahun ini terjadi penciptaan likuiditas perbankan yang cukup besar. Dan mungkin paling besar setelah Covid-19, mungkin Rp400 triliun likuiditas kita di akhir tahun ini,” kata Helmi Arman, Chief Economist Citi Indonesia dikutip Rabu, 19 November 2025.

Tingkatkan Penyaluran Kredit

Menurut Helmi, nilai likuidatas tersebut jauh lebih besar dibanding tahun sebelumnya. Adanya injeksi lanjutan ini diproyeksikan akan terjadi penambahan likuiditas perbankan di tahun depan.

“Dan seharusnya ini dengan penambahan likuiditas ini rasio-rasio likuiditas perbankan itu membaik sehingga mengurangi atau meningkatkan kapasitas untuk penyaluran kredit,” bebernya.

Menyoal kekhawatiran penambahan dana SAL yang terkonsentrasi pada bank himpunan bank milik negara (Himbara), dirinya menilai pergerakan dana tersebut akan menyebar ke seluruh sistem perbankan.

Baca juga : Bos BTN Pastikan Dana SAL Sudah Terserap Lebih dari 93 Persen

“Karena seiring dengan penciptaan kredit baru, ketika kredit yang diberikan dipakai atau dibelanjakan itu seharusnya menyebar. Jadi, tidak hanya terpusat di bank-bank tertentu saja, tapi lebih menyebar ke sistem,” tambahnya.

Diketahui, Pemerintah kembali menambah penempatan dana dari SAL sebesar Rp76 triliun per 10 November 2025. 

Dana tersebut dialirkan ke empat bank, yaitu Bank Mandiri Rp25 triliun, BRI Rp25 triliun, BNI Rp25 triliun dan Bank Jakarta Rp1 triliun.

Baca juga : Penempatan Dana SAL di Bank Himbara: Mandiri Mau Minta Lagi, BTN Belum Update

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan, penempatan dana SAL mendorong pertumbuhan kredit perbankan. 

Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan pertumbuhan kredit pada September 2025 mencapai 7,2 persen secara tahunan (yoy), naik dari Agustus 2025 yang tercatat 7,0 persen (yoy).

Selain memperkuat likuiditas perbankan, Purbaya juga menyebut dana SAL dapat digunakan untuk operasional Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Melalui skema ini, pelaku KDMP yang meminjam dana hanya akan dikenakan bunga 2 persen. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

14 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

15 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

16 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

17 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

1 day ago