Moneter dan Fiskal

Ekonom: Butuh Nilai Tambah Rp300 Triliun untuk Naikkan Ekonomi RI 1 Persen

Jakarta – Ekonom Bright Institute Awalil Rizky mengatakan setiap pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 1 persen diperlukan nilai tambah ekonomi atau dihitung atas dasar harga berlaku sekitar Rp200-300 triliun.

Adapun Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen di tahun kelima ia menjabat. Namun, International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan ekonomi Tanah Air stagnan di level 5,1 persen di 2029.

“Setiap naik 1 persen itu menyangkut kurang lebih secara nominal 1 persen dari PDB Rp24.000 triliun, berarti itu Rp2.240 triliun, jadi menaikan 1 persen itu beberapa tahun ke depan ini menyangkut nilai tambah Rp200-300 triliun,” kata Awalil dalam Webinar Proyeksi IMF, Selasa 29 Oktober 2024.

Baca juga: DPR Optimistis Target Ekonomi 8 Persen Bisa Terealisasi

Meski demikian, lanjutnya, angka tersebut hanya merupakan nilai tambah bukan nilai dari produksi barang yang dihasilkan. Sehingga, jika dihitung berdasarkan produksi barang maka dibutuhkan lebih besar lagi, yakni sekitar Rp500-750 triliun.

“Jadi kebanyang nggak bahwa untuk menambah 1 persen itu ada brang kurang lebih senilai Rp500 triliun tambahannya, kalau 8 persen berapa? Dibandingkan tahun sebelumnya, itu dari sisi produksi bukan main-main,” jelasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto optimistis dapat mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen di tengah ‘nyiyiran’ banyak pihak.

“Jadi, saya memang sering diejek, Prabowo apa ini pertumbuhan 8 persen. Kita dinyinyir ya nggak apa-apa,” kata Prabowo saat menjadi pembicara di acara BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta Convention Center, Rabu 9 Oktober 2024. 

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Era Prabowo-Gibran Diramal Mentok 5,1%, Airlangga: Jurus Belum Keluar!

Menurutnya, semua ejekan yang datang kepadanya tidak membuat patah semangat. Prabowo yang berlatar militer itu pun banyak belajar dari sang proklamator Bung Karno.

“Saya belajar dari Bung Karno, Proklamator. Beliau pernah mengatakan gantungkan-lah cita-citamu setinggi langit, kalau kau tidak sampai langit, kau jatuh di antara bintang-bintang,” jelasnya. 

Dirinya pun optimistis target pertumbuhan ekonomi 8 persen bisa tercapai, bahkan bisa mencapai angka 9 persen. “Kalau 9 persen gimana? Tunggu tanggal mainnya,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

2 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

4 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

4 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

7 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

12 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

13 hours ago