Jakarta – Ekonom Senior Ryan Kiryanto memandang keputusan Bank Indonesia (BI) yang menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 3,5% sudah tepat. Ryan menyatakan, level BI Rate di level 3,5% masih akomodatif baik untuk sektor keuangan, perbankan maupun sektor riil.
“Kondisi Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) masih terjaga dengan baik terlihat dari rasio-rasio di sektor perbankan dan IKNB yang sehat. CAR perbankan 24% dan LDR 80% mencerminkan permodalan dan likuiditas yang kuat untuk mendukung intermediasi ke sektor riil,” jelas Ryan kepada infobanknews di Jakarta, Jumat 18 Juni 2021.
Selain itu, menurutnya BI telah mempertimbangkan adanya laju kasus Covid19 yang menanjak signifikan dalam satu bulan terakhir pasca Lebaran Idul Fitri. Hal tersebut tercermin dari angka positivity rate dalam 30 hari terakhir untuk Indonesia sebesar 13,8% dan Jakarta sebesar 17,0% melampaui ambang batas standar WHO yang dilevel 5%.
Sedangkan tekanan eksternal dinilai Ryan masih kuat terutama didorong oleh peluang normalisasi kebijakan Bank Sentral AS The Fed dengan mengurangi pembelian aset/obligasi pemerintah AS atau dikenal dengan istilah taper tantrum dan potensi kenaikan Fed Fund Rate.
Sebagai informasi saja, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 16 dan 17 Juni 2021 telah memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50%, suku bunga Deposit Facility 2,75%, dan suku bunga Lending Facility 4,25%. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Sejumlah komunitas otomotif mengapresiasi kinerja Satgas Nataru Pertamina dalam menjaga ketersedian pasokan bahan… Read More
Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus mendorong ekspor gula aren Indonesia yang semakin… Read More
Jakarta - Karcher Indonesia menghadirkan solusi kebersihan rumah tangga dalam ajang Big Bang Festival 2024,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat sesuai program yang dicanangkan… Read More
Jakarta – Pemerintah menetapkan target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp300 triliun untuk 2025. Hal ini ditetapkan dengan… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Komisaris PT PLN (Persero), Aminuddin… Read More