News Update

Ekonom : Angka Pengangguran Capai 7 Juta Orang Sangat Mengkhawatirkan

Jakarta – Menurut data Badan Pusat Statistik, saat ini Indonesia memiliki 131 juta angkatan kerja, yang terdiri dari 124 juta tercatat memiliki pekerjaan sementara 7 juta orang yang berstatus menganggur.

Meskipun presentase pengangguran cendrung menurun dalam 3 tahun terakhir,
Analis Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara mengungkapkan masih mengkhawatirkan, terutama disebabkan oleh berkurangnya lapangan kerja di sektor industri manufaktur.

Ia mengatakan, banyak perusahaan yang melakukan pengurangan karyawan secara bertahap sebagai bentuk efisiensi atau istilahnya downsizing.

“Contoh ekstreemnya adalah batam. Jumlah perusahaan yang berhenti produksi lebih dari 30 perusahaan,” kata Bhima kepada Infobank, Selasa, 29 Agustus 2017.

Faktor berikutnya adalah ketidakmampuan program pemerintah terutama pembangunan infrastruktur dalam menyerap tenaga kerja.

Di tahun 2016 lanjutnya penyerapan tenaga kerja sektor konstruksi justru turun 230 ribu orang.

Ini menjadi lampu kuning buat pemerintah kedepan, agar lebih cepat mendorong pertumbuhan sektor manufactur lebih baik lagi.

Seperti diketahui, perubahan kependudukan (demografi) di tanah air akan membuat jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan terus meningkat. Nantinya Indonesia diyakini akan menjadi salah satu negara dengan angkatan kerja terbanyak di Asia.

Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro, peningkatan jumlah penduduk usia produktif merupakan salah satu sumber pertumbuhan ekonomi karena akan mampu meningkatkan konsumsi, peningkatan investasi, produktivitas dan penurunan angka ketergantungan.

Kondisi tersebut lebih dikenal dengan istilah bonus demografi. Bambang menilai, bonus demografi dapat memberi peluang untuk memanfaatkan produktivitas penduduk usia produktif agar mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Namun, bonus demografi dapat menjadi bencana demografi jika sumber daya manusia tidak memiliki kualitas baik yang ditandai dengan tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah. Untuk itu, Indonesia perlu mempertimbangkan kebijakan untuk mengoptimalkan perubahan struktur penduduk tersebut,” kata Bambang. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Debt Collector Itu Ekosistem Leasing, Menkomdigi Harus Bekukan Iklan “STNK Only” yang Jadi “Biang Kerok”

Oleh Eko B. Supriyanto, Pimpinan Redaksi Infobank Media Group DUA debt collector tewas di Kalibata.… Read More

28 mins ago

Kolaborasi Majoris AM dan Istiqlal Global Fund Luncurkan Program Wakaf Saham

Poin Penting Majoris Asset Management dan IGF-BPMI meluncurkan Program Wakaf Saham Masjid Istiqlal, memungkinkan masyarakat… Read More

6 hours ago

Saham Indeks INFOBANK15 Bergerak Variatif di Tengah Penguatan IHSG

Poin Penting IHSG tetap menguat, ditutup naik 0,46 persen ke level 8.660,59 meski mayoritas indeks… Read More

6 hours ago

Sun Life dan CIMB Niaga Kenalkan Dua Produk Berdenominasi USD

Wealth Practice bertajuk “Legacy in Motion: The Art of Passing Values, Wealth, and Business” persembahan… Read More

10 hours ago

BSI Salurkan Bantuan 78,8 Ton Logistik Senilai Rp12 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BSI dan BSI Maslahat menyalurkan bantuan 78,7 ton senilai Rp12 miliar bagi korban… Read More

19 hours ago

Daftar Saham Penopang IHSG Sepekan: BUMI, BRMS hingga DSSA

Poin Penting IHSG menguat 0,32 persen sepanjang pekan 8–12 Desember 2025 dan ditutup di level… Read More

20 hours ago