Headline

Eko Gindo Dipastikan Gantikan Glen di Bukopin

Jakarta – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Bukopin, Rabu 10 Januari 2018 dipastikan akan memutuskan Eko Rachmansyah Gindo sebagai Direktur Utama Bukopin menggantikan Glen Glenardi yang sudah menjabat selama 12 tahun selaku dirut.

Berdasarkan informasi yang diterima Infobank, di Jakarta, Selasa malam, 9 Januari 2018 menyebutkan, calon tunggal yang akan menggantikan Glen Glenardi sebagai Direktur Utama Bank Bukopin adalah Eko Rachmansyah Gindo. Dengan demikian, ‎Eko Rachmansyah Gindo dipastikan bakal menjabat sebagai Direktur Utama Bank Bukopin.

Eko Rachmansyah Gindo sendiri saat ini menjabat sebagai Direktur Keuangan di Bank Bukopin. Ia akan diangkat pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan dilaksanakan besok, Rabu, 10 Januari 2018. Di mana dalam RUPSLB itu salah satu agendanya adalah perubahan susunan pengurus perseroan.

Sebelumnya, Infobank sempat mendapatkan informasi bahwa ada dua nama yang dicalonkan menjadi Direktur Utama Bank Bukopin menggantikan Glen Glenardi. Selain Eko Rachmansyah Gindo, kabarnya nama Mikrowa Kirana juga sempat mencuat sebagai calon kuat. Mikrowa Kirana merupakan Direktur Komersial Bukopin.

Selain mengangkat Eko Rachmansyah Gindo sebagai Direktur Utama Bank Bukopin, Perseroan juga akan mengangkat Rivan Achmad Purwantono sebagai Direktur Bank Bukopin yang akan diputuskan juga dalam RUPSLB perseroan. Rivan saat ini masih menjabat sebagai General Manager Bisnis Konsumer Bukopin.

Banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi Direktur Utama dan Direktur Baru Bank Bukopin. Pertama yakni dari sisi kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL). Sampai dengan September 2017 NPL Bukopin mencapai 4,87 persen (gross) atau meningkat dibanding September 2016 yakni 3,37 persen.

Padahal, pada Semester I 2017 lalu perseroan menargetkan NPL-nya dapat ditekan menjadi kisaran 3,5 persen di akhir 2017. Saat itu, posisi NPL Bank Bukopin sendiri masih tercatat 4,60 persen atau meningkat dibandingkan Semester I 2016 yakni 3,51 persen. NPL di Semester I 2017 dominan disumbang oleh sektor tambang batu bara.

Selain NPL, Direktur Utama dan Direktur Baru Bank Bukopin juga harus memikirkan bagaimana perseroan bisa mencatatkan cuan (untung) tinggi. Pasalnya, per September 2017 laba sebelum pajak (bank only) bank ini tumbuh negatif 25,18 persen dari Rp1,05 triliun pada September 2016 menjadi Rp782,46 miliar. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

4 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

4 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

6 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

6 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

8 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

8 hours ago