Jakarta – Teknologi digital membuat hidup kita semua menjadi semakin mudah. Salah satu sektor yang ikut dipermudah dengan adanya digitalisasi adalah aktivitas penagihan utang kredit, seperti yang diterapkan PT SGMW Multifinance Indonesia (Wuling Finance) dengan sistem teknologi penagihan yang terintegrasi.
“Kita menerapkan Integrated Technological Collection System dan sertifikat APPI untuk personil penagihan. Kita memiliki para personil penagihan ini untuk mengingatkan konsumen untuk membayar tagihan melalui panggilan telepon. Dan kalau beberapa konsumen sulit untuk dikontak, maka kolektor kita akan menemui konsumen di lokasi dengan standar prosedur penagihan yang ada. Semua proses ini dibantu oleh teknologi terintegrasi dan para penagih profesional kita yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujar CEO Wuling Finance Alan Wang, pada webinar “Assets Recovery Strategy during Pandemic: Posisi Debt Collector di Mata Hukum dan Sosial?”, Senin, 26 Juli 2021.
Maka dari itu, ia tekankan penting bagi karyawan Wuling Finance untuk mendapatkan pelatihan melayani konsumen dengan baik, termasuk bagaimana melakukan penagihan secara benar. Pihaknya sangat mengutamakan keseimbangan antara penagihan utang kredit dengan bantuan pihak internal dan pihak eksternal (penagih prefesional).
“Kita mendukung konsumen kita untuk menghindari penagihan kredit yang buruk atau kerugian finansial, maka kita menyeimbangkan kekuatan penagihan dari internal perusahaan dan bantuan pihak eksternal. Kita menggabungkan kedua metode penagihan tersebut untuk mendapatkan hasil yang lebih baik,” pungkasnya. (*) Steven Widjaja
Editor: Rezkiana Np
Oleh Eko B. Supriyanto, Chairman Infobank Media Group HIDUP makin berat. Awal 2025 semuanya menjadi… Read More
Direktur Utama PT Jasaraharja Putera Bapak Abdul Haris, memaparkan kinerja JRP Insurance sepanjang tahun 2024… Read More
Hadirnya Fitur Cardless Withdrawal memberikan kemudahan bagi nasabah BRI maupun bank lain yang terintegrasi dengan… Read More
Jakarta - Sinar Mas Land melalui anak perusahaannya, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), secara… Read More
Jakarta – Rencana pemerintah mengenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen untuk sekolah internasional, mulai Januari… Read More
Jakarta – Tantangan inflasi medis masih menghantui industri asuransi kesehatan di 2025. Pasalnya, Mercer Marsh Benefits… Read More