Bandung–PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) yakin peluncuran satelit (BRISat) yang direncanakan mengorbit pada 8 Juni ini bakal memangkas biaya overhead perseroan di masa depan.
SEVP IT Strategy & Satellite BRI, Hexana Tri Sasongko mengungkapkan, bahwa saat ini proses pengerjaan BRIsat tengah dirampungkan di Palo Alto, Amerika Serikat. Di Indonesia sendiri, lanjutnya, tengah dibangun pusat kontrol di Jakarta, dan cadangannya di Tabanan, Bali.
Namun demikian, setelah BRISat mengorbit perseroan belum akan mendapat manfaat karena masih harus mengintegrasikan jaringan kerjanya di seluruh Indonesia. Sehingga untuk bisa memeroleh efisiensi dari penggunaan satelit ini tetap perlu waktu.
“Waktu satu tahun kami hitung, karena integrasikan 23 ribu titik (jaringan BRI) satu-satu itu kan makan waktu. Paling lama 1,5 tahun,” tandas Hexana di Bandung, Sabtu, 6 Maret 2016.
Ia mengakui, bahwa pola bisnis BRI yang masuk ke daerah-daerah pelosok memang memiliki biaya overhead yang cukup besar sehingga sangat memerlukan dukungan teknologi yang mumpuni. Kehadiran BRISat sendiri, diyakininya akan meningkatkan kinerja agen BRILink sebagai salah satu ujung tombak dalam membuka akses keuangan kepada seluruh masyarakat di Indonesia. (*) Paulus Yoga
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 27 Tahun 2024 tentang… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan proses pengembangan kegiatan usaha bullion atau usaha yang berkaitan dengan… Read More
Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mengoptimalkan fasilitas digital banking yang dimiliki sebagai alternatif… Read More
Jakarta - Menjelang libur dan cuti bersama perayaan Natal 2024, indeks harga saham gabungan (IHSG)… Read More
Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Dina Lorenza menyatakan dukungannya terhadap kenaikan Pajak Pertambahan… Read More
Jakarta – Presiden Direktur PT Rintis Sejahtera, Iwan Setiawan, kembali dinobatkan sebagai salah satu Top… Read More