Jakarta – Bank ICBC Indonesia membukukan peningkatan laba bersih yang signifikan pada September 2024. Laba bank ini naik sebesar 30,09 persen year on year (yoy) dari Rp238,00 miliar menjadi Rp309,62 miliar. Kenaikan laba dipengaruhi oleh optimalisasi pendapatan bunga bersih dan efisiensi beban operasional lainnya.
Dikutip dari laporan keuangan publikasi edisi September 2024, yang dirilis Rabu, 30 Oktober 2024, meski pendapatan bunga bersih mengalami penurunan sebesar 1,58 persen dari Rp1,05 triliun menjadi Rp1,04 triliun, keberhasilan pengendalian beban operasional lainnya yang turun signifikan, yakni 13,63 persen dari Rp727,50 miliar menjadi Rp628,36 miliar turut mendukung peningkatan kinerja laba dari bank yang dipimpin Chen Yong sebagai presiden direktur ini.
Di sisi lain, total aset Bank ICBC Indonesia mengalami penurunan sebesar 12,22 persen, turun dari Rp55,79 triliun pada September 2023 menjadi Rp48,97 triliun pada September 2024. Hal ini berkaitan dengan turunnya dana pihak ketiga (DPK) sebesar 11,72 persen menjadi Rp36,56 triliun.
Baca juga: Laba Bank Capital Terbang 60,44 Persen di September 2024 jadi Rp80,66 Miliar
Biar begitu, porsi dana murah bank ini, yang terdiri dari giro dan tabungan, meningkat signifikan sebesar 24,74 persen menjadi Rp14,52 triliun. Alhasil, rasio dana murah terhadap DPK juga melonjak dari 28,11 persen menjadi 39,72 persen, menandakan strategi Bank ICBC Indonesia yang semakin fokus pada pendanaan berbiaya rendah guna menekan biaya operasional.
Di sektor penyaluran kredit, Bank ICBC Indonesia mencatat penurunan sebesar 2,68 persen dari Rp24,44 triliun menjadi Rp23,79 triliun. Hal ini cukup kontras dengan pertumbuhan kredit industri perbankan yang tercatat 10,85 persen di September 2024.
Dengan loan to deposit ratio (LDR) sebesar 61,14 persen, Bank ICBC Indonesia masih memiliki likuiditas yang cukup aman di bawah rentang LDR industri sebesar 80-90 persen. Angka ini menunjukkan bahwa bank memiliki ruang yang cukup untuk ekspansi kredit di masa depan jika diperlukan.
Dari sisi permodalan, Bank ICBC Indonesia mencatatkan peningkatan modal inti sebesar 7,28 persen menjadi Rp6,09 triliun, dengan rasio kecukupan modal (CAR) naik dari 29,83 persen menjadi 33,88 persen. CAR yang tinggi ini menunjukkan ketahanan modal yang kuat, sekaligus menandakan kapasitas bank dalam menghadapi berbagai risiko keuangan.
Rasio keuangan lainnya memperlihatkan perbaikan kinerja. Net interest margin (NIM) mengalami peningkatan dari 2,67 persen menjadi 3,10 persen, yang mengindikasikan peningkatan efisiensi dalam pengelolaan aset yang menghasilkan bunga.
Selain itu, rasio BOPO (biaya operasional terhadap pendapatan operasional) yang turun dari 88,17 persen menjadi 82,55 persen menunjukkan efisiensi yang semakin baik dalam operasional bank.
Baca juga: Top! Laba BSI Melesat 21,60 Persen jadi Rp5,11 Triliun di Kuartal III 2024
Lebih jauh, adapun return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) Bank ICBC Indonesia di September 2024 masing-masing sebesar 1,11 persen dan 3,94 persen. Peningkatan ROA dari 0,72 persen di September 2023 menjadi 1,11 persen menandakan adanya perbaikan profitabilitas meski ROE menurun, mengindikasikan adanya tantangan dalam peningkatan nilai bagi pemegang saham.
Sementara, tingkat kredit bermasalah (non performing loan/NPL) Bank ICBC Indonesia juga memperlihatkan perubahan yang signifikan, dengan NPL gross naik dari 0,72 persen menjadi 2,53 persen. Namun, NPL net tercatat tetap di posisi 0,00 persen, yang mengindikasikan pengelolaan risiko kredit yang tetap efektif. (*) Ari Nugroho
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More
Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) kembali meraih peringkat "Gold Rank" dalam ajang Asia… Read More
Jakarta – Menjelang akhir 2024, PT Hyundai Motors Indonesia resmi merilis new Tucson di Indonesia. Sport Utility Vehicle (SUV)… Read More
Jakarta - Romy Wijayanto, Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI menerima penghargaan sebagai Most Popular… Read More
Jakarta - Kementerian Koperasi (Kemenkop) menegaskan peran strategis koperasi, khususnya Baitul Maal Wa Tamwil (BMT), dalam… Read More