Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini kembali ditutup pada zona merah pada level 6.896 atau anjlok 0,44 persen dari dibuka pada level 6.926 pada pembukaan perdagangan hari ini (16/10).
Pilarmas Investindo Sekuritas, menyebutkan bahwa, pelemahan IHSG hari ini mengikuti pergerakan bursa Asia yang melemah, disebabkan oleh kekhawatiran pasar terhadap perang Israel dan Hamas yang akan berisiko menggiring perekonomian dunia ke dalam jurang resesi.
Baca juga: OJK Optimistis Target Penghimpunan Dana Pasar Modal Rp200 T Bakal Terealisasi, Ini Pendorongnya
“Hal ini bukan tanpa alasan, karena dengan adanya peperangan, harga komoditas seperti minyak mentah akan meroket dan menyebabkan harga bahan pokok melambung tinggi,” ucap tim riset dalam closing review di Jakarta, 16 Oktober 2023.
Berdasarkan statistik RTI Business tercatat sebanyak 376 saham terkoreksi, 183 saham menguat, dan 204 saham tetap tidak berubah. Sebanyak 40,52 miliar saham diperdagangkan dengan 1,42 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi mencapai Rp10,46 triliun.
Kemudian, seluruh indeks kompak mengalami pelemahan, dengan dengan IDX30 melemah 0,41 persen menjadi 482,90, LQ45 melemah 0,48 persen menjadi 935,06, JII melemah 0,45 persen menjadi 545,46, dan Sri-Kehati melemah 0,63 persen menjadi 436,83.
Lalu, hanya sebagian kecil sektor yang mengalami penguatan, yaitu sektor infrastruktur menguat 2,94 persen, sektor energi menguat 0,28 persen, dan sektor kesehatan menguat 0,18 persen.
Sementara itu, sektor lainnya mengalami pelemahan, diantaranya adalah sektor properti melemah 1,52 persen, sektor transportasi melemah 1,01 persen, sektor siklikal melemah 0,97 persen, sektor bahan baku melemah 0,76 persen.
Serta, sektor non-siklikal melemah 0,72 persen, sektor teknologi melemah 0,69 persen, sektor industrial melemah 0,37 persen, dan sektor keuangan melemah 0,16 persen.
Baca juga: Industri E-Commerce Diprediksi Belum Mencapai Profitabilitas, Bagaimana Pergerakan Sahamnya?
Sederet saham top gainers diantaranya adalah PT Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk (AKSI), PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR), dan PT Himalaya Energi Perkasa Tbk (HADE). Sedangkan saham top losers adalah PT Koka Indonesia Tbk (KOKA), PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK), dan PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK).
Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK), dan PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA). (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - Pemerintah telah menyediakan berbagai program untuk mendorong industri perumahan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah… Read More
Jakarta – Indonesia dan negara berkembang lainnya menuntut komitmen lebih jelas terhadap negara maju terkait… Read More
Jakarta – Kapal Anchor Handling Tug and Supply (AHTS) Harrier milik Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE… Read More
Bangkok – Indonesia dianggap sebagai pasar yang menarik bagi banyak investor, khususnya di kawasan Asia… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mendukung program pembangunan 3 juta rumah Presiden Prabowo Subianto yang… Read More
Padang - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengapresiasi kinerja Koperasi Konsumen Keluarga Besar (KSUKB)… Read More