Keuangan

Edukasi Masyarakat, OJK Sudah Gelar 1.000 Webinar Investasi Ilegal

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan telah mengadakan 1.000 webinar terkait investasi ilegal sepanjang tahun 2021 kemarin. Hal ini disampaikan langsung oleh Tirta Segara selaku Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen.

“OJK tentunya tak bisa mengadakan semuanya sendirian. Pasti kami melakukan sinergi. Sinerginya itu pertama dengan industri, lalu dengan kementerian dan lembaga, jadi Kementerian Dikbud dan Ristek itu kita sering bekerja sama, masuk ke kampus-kampus, literasi goes to campus, ke madrasah-madrasah, kami bekerjasama dengan Kementerian Agama,” ujarnya kepada Infobanknews, di Jakarta, Sabtu, 12 Maret 2022.

Di samping itu, pihaknya juga mewajibkan industri untuk melakukan edukasi minimal satu kali dalam satu tahun. Ia menyebut, ada sekitar 2.000 kantor lembaga jasa keuangan dari berbagai macam brand di Indonesia. Maka dari itu, seharusnya dalam setahun bisa terselenggara 2.000 program edukasi terkait investasi di Indonesia.

Di tengah maraknya kasus investasi ilegal saat ini, peningkatan awareness terhadap investasi bodong sangat dibutuhkan. Tirta juga menambahkan, pihaknya telah menerima aduan masyarakat terkait investasi bodong peer to peer lending sebanyak 50.000 lebih selama tahun 2021 hingga Januari 2022.

“Nah, itu kami sudah berkoordinasi dengan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI). Jadi sama mereka langsung bunganya diturunkan. Yang tadinya 0,8% jadi 0,4% per hari. Kemudian, mereka punya kode etik, menagih tidak boleh lebih dari jam 8 malam. Kalau melebihi batas jam tersebut, konsumer akan mengadu lagi ke OJK, dan kami bisa menegur, ambil tindakan melalui asosiasi tersebut,” ucap Tirta.

Sementara itu, Heru Kristiyana selaku Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan yang sekaligus merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan menerangkan, perlunya partisipasi dari para pemuka masyarakat untuk mengedukasi masyarakat agar tak jatuh ke investasi ilegal.

“Ini peran kita bersama ya. Tak hanya OJK. Peran dari para pemuka masyarakat untuk terus menjelaskan kepada masyarakat terkait investasi yang benar. Menjelaskan kepada mereka kalau berinvestasi harus berhitung risikonya. Jangan mudah tergoda pada investasi yang menawarkan hasil yang besar,” tegasnya. (*) Steven Widjaja

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Evelyn Halim, Dirut SG Finance, Raih Penghargaan Top CEO 2024

Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More

7 hours ago

Bos Sompo Insurance Ungkap Tantangan Industri Asuransi Sepanjang 2024

Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More

8 hours ago

BSI: Keuangan Syariah Nasional Berpotensi Tembus Rp3.430 Triliun di 2025

Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More

8 hours ago

Begini Respons Sompo Insurance soal Program Asuransi Wajib TPL

Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More

9 hours ago

BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban

Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More

10 hours ago

Genap Berusia 27 Tahun, Ini Sederet Pencapaian KSEI di Pasar Modal 2024

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More

10 hours ago