Dirinya berharap, paket kebijakan ekonomi ke-14 tersebut bisa menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mendorong potensi e-commerce. Di mana saat ini masih terlihat adanya kesenjangan, ketidakmerataan dan ketimpangan secara horizontal antar daerah, terkait penggunaan internet.
Baca juga: e-Commerce Diminta Sinergi dengan Perbankan Salurkan Kredit
Namun kata dia, meski industri e-commerce di Indonesia sudah sangat besar perkembangannya, akan tetapi jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya di Asean seperti Vietnam, industri e-commerce Indonesia masih kalah jauh. Padahal potensi di Indonesia sangatlah besar sejalan dengan jumlah penduduknya.
“Jadi kalau kita tidak mencoba mengelaborasikan sendiri nanti kita bisa ketinggalan. Oleh karena itu, kita mengeluarkan paket kebijakan ekonomi yang ke-14 untuk bisa mempercepat, bisa mengkapitalisasi ini dan kita menginginkan juga untuk relaksasi perpajakannya,” ucapnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa ekonomi Indonesia di kuartal III 2024 tumbuh… Read More
Jakarta - Di era globalisasi ini, perusahaan yang memegang kendali dan memimpin teknologi dipastikan berpeluang… Read More
Jakarta - Salah satu pasar aset kripto, yakni Bitcoin pada perdagangan hari ini (5/11) pukul… Read More
Jakarta – Google Pixel, smartphone besutan Alphabet, mengalami nasib serupa dengan iPhone 16 yang dilarang… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi menurut komponen pengeluaran masih menunjukkan pertumbuhan… Read More
JAKARTA - KCIC menetapkan harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh dengan tarif promo sebesar Rp50.000.… Read More