Dirinya berharap, paket kebijakan ekonomi ke-14 tersebut bisa menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mendorong potensi e-commerce. Di mana saat ini masih terlihat adanya kesenjangan, ketidakmerataan dan ketimpangan secara horizontal antar daerah, terkait penggunaan internet.
Baca juga: e-Commerce Diminta Sinergi dengan Perbankan Salurkan Kredit
Namun kata dia, meski industri e-commerce di Indonesia sudah sangat besar perkembangannya, akan tetapi jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya di Asean seperti Vietnam, industri e-commerce Indonesia masih kalah jauh. Padahal potensi di Indonesia sangatlah besar sejalan dengan jumlah penduduknya.
“Jadi kalau kita tidak mencoba mengelaborasikan sendiri nanti kita bisa ketinggalan. Oleh karena itu, kita mengeluarkan paket kebijakan ekonomi yang ke-14 untuk bisa mempercepat, bisa mengkapitalisasi ini dan kita menginginkan juga untuk relaksasi perpajakannya,” ucapnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting KB Bank gelar GenKBiz & Star Festival 2025 di Bandung untuk mendongkrak kreativitas… Read More
Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More
Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More
Poin Penting ASII membuka Astra Auto Fest 2025 di BSD sebagai upaya mendorong pasar otomotif… Read More
Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More