Jakarta — Pada era sekarang ini, berbagai perusahaan di Indonesia menghadapi tantangan yang semakin meningkat untuk membangun dan menumbuhkan bisnis secara berkelanjutan. Peristiwa geo-politik dan dampak economic trade war jelas menjadi hal yang harus menjadi perhatian dan diantisipasi oleh Perusahaan.
PT Asuransi Sinar Mas bersama dengan Atradius Crédito y Caución S.A. de Seguros y Reaseguros (“Atradius”) menyelenggarakan seminar bertema “Trade Credit Insurance : A Risk Mitigating “Sales Tool” di Jakarta 8-9 November 2018. Seminar membahas bagaimana perusahaan dapat melindungi piutang mereka serta dapat memaksimalkan keuntungan di tengah situasi tersebut.
Seminar diisi oleh dua orang pembicara yaitu Petr Racek (Regional Head of Risk Atradius South East Asia) dan Jetse van Hee (Commercial Director Atradius Indonesia). Selain itu diadakan juga panel diskusi yang diisi oleh Michael Frigo (Managing Director Atradius South East Asia), Oliver Ford (Regional Sales Manager Atradius Asia), Deddy Saleh (Advisor Sinar Mas) dan Krisantus Veni Calix (Direktur Dun & Bradstreet Indonesia).
Salah satu tool yang dapat dimanfaatkan untuk memitigasi risiko yang terjadi adalah dengan menggunakan asuransi kredit perdagangan. Asuransi kredit perdagangan memberikan perlindungan kepada penyedia barang atau jasa terhadap risiko gagal bayar pada calon pembeli dalam jangka waktu tertentu. Proteksi ini akan meminimalisir penyedia barang dan jasa dari potensi kerugian atas gagal bayar pelanggannya.
Kebutuhan asuransi kredit perdagangan atau trade credit insurance pada beberapa tahun belakangan ini mulai meningkat secara signifikan. Data menunjukkan nilai perdagangan adalah sebesar Rp23 triliun.
PT Asuransi Sinar Mas sendiri telah memasarkan produk asuransi kredit perdagangan sejak tahun 2017 lalu. Untuk back up reasuransi dan juga assessment resiko, Asuransi Sinar Mas bekerjasama dengan Atradius. Atradius merupakan perusahaan yang bergerak di bidang asuransi kredit perdagangan dengan pengalaman lebih dari 90 tahun.
“Seminar kali ini dilakukan dengan tujuan untuk semakin memperkenalkan proteksi asuransi kredit perdagangan yang dapat digunakan oleh Perusahaan untuk meminimalkan resiko yang terjadi di dalam perdagangan khususnya dari resiko gagal bayar,” jelas Njoman Sudartha, Direktur PT Asuransi Sinar Mas saat seminar di Jakarta, Kamis (8/11).
“Sebagai Atradius, kami senang melihat begitu banyak perusahaan Indonesia mengeksplorasi cara-cara baru untuk mengurangi risiko kredit mereka sambil mencari peluang penjualan. Produk dinamis seperti asuransi kredit perdagangan membantu perusahaan memastikan kontinuitas selama ketidakpastian politik dan ekonomi,” sambung Michael Frigo, Managing Director of Atradius South East Asia.
Selain produk asuransi kredit perdagangan, Asuransi Sinar Mas juga memiliki produk asuransi kredit untuk UKM serta produk penjaminan seperti customs bond, surety bond dan kontra bank garansi. Dalam mengelola risiko dari bisnis penjaminan dan asuransi kredit, Asuransi Sinar Mas didukung oleh tenaga ahli berlatar belakang keuangan untuk melakukan analisa risiko. (*)
Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) resmi menyalurkan gas bumi ke… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) meluncurkan program Gerakan Tertib Arsip (GEMAR) dan aplikasi New E-Arsip… Read More
Jakarta - Demi meningkatkan kinerja keselamatan dan integritas aset, Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa dan PT Badak… Read More
Jakarta - Penyelenggara inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) harus melewati regulatory sandbox milik Otoritas Jasa… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bersedia mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen Presiden… Read More
Jakarta - Saat ini, secara rata-rata masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji di Indonesia bisa… Read More